“Kita rangkul dan berdayakan para pemuda, baik yang tergabung di Karang Taruna maupun komunitas-komunitas di Desa Buah Dua,” imbuh Atep.
“Selain agar pengaplikasian taman bacanya bisa mengikuti tren anak muda sekarang, juga untuk mensosialisasikan kepada warga khususnya remaja-remaja untuk daya tarik minat baca,” tambahnya.
Dalam pemaparannya, Atep berharap, pengembangan taman baca di Desa Buah Dua dapat meningkatkan minat baca masyarakat di tengah besarnya terpaan teknologi informasi era digital.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat taman baca milik Desa Buah Dua yang berlokasi di RW10 itu tersusun rapih buku-buku bacaannya di dalam lemari khusus dengan tampilan kaca di bagian depan.
Di area taman baca terlihat meja yang menyatu dengan bangku berbahan kayu sebanyak tiga unit disiapkan guna memberikan kenyamanan bagi warga ketika menggunakan fasilitas literasi.
Empat tempat duduk dan satu unit meja dibuat permanen di bawah pohon buah mangga. Posisinya tepat berada di depan lemari penyimpan bermacam buku bacaan, menambah daya tarik untuk dikunjungi.
“Tentu butuh proses yang cukup lama dan upaya yang besar. Disamping kita sosialisasi dan edukasi kepada pemuda dan remaja, nantinya kita sosialisasikan juga kepada para orangtua terkait taman baca,” pungkasnya.
“Supaya bisa maksimal dalam peningkatan minat bacanya. Kita akan aktifkan juga dengan kegiatan seperti bedah buku, supaya literasi bisa dianggap asik, mungkin nanti lomba 17 Agustus bisa jadi kategori perlombaan dengan tema tertentu,” tutup Atep.*** (Bas)