JabarEkspres.com, BANDUNG – Fasilitas literasi di Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung rencananya akan dikembangkan jadi taman baca berbasis digital untuk dimanfaatkan warga.
Kepala Desa Buah Batu, Asep Sobari melalui Kepala Seksi Kesejahteraan (Kesra) Desa Buah Batu, Atep Saepudin mengatakan, fasilitas literasi dengan membentuk taman baca sudah diterapkan cukup lama.
“Posisinya ada di RW10, di sana taman baca Desa Bojong untuk memfasilitasi literasi warga,” kata Atep kepada Jabar Ekspres saat ditemui di Kantor Desa Buah Batu, Selasa (12/7).
Menurutnya, dengan difasilitasinya taman baca dapat menambah wawasan serta keilmuan masyarakat sehingga secara pengetahuan tergolong sejahtera.
Dia mengaku, untuk aktivitas taman baca di Desa Buah Dua sempat terhenti karena lonjakan pandemi Covid-19. Akan tetapi, Atep melanjutkan, saat ini taman baca sudah kembali aktif dan bisa dikunjungi warga.
Guna memaksimalkan fasilitas literasi untuk warga Desa Buah Batu, Atep menjelaskan, konsep taman baca berbasis digital sebagai upaya memperkaya keilmuan warga dengan mengikuti kemajuan zaman.
“Di era digital seperti ini kalau hanya taman baca kurang efisien (untuk meningkatkan minat baca warga),” ujar Atep.
“Lebih efisien kalau dijadikan juga taman baca berbasis digital. Jadi difasilitasi akses internet juga, rencana konsep inginnya seperti itu, selain buku fisik ada juga melalui internet seperti e-book,” tambahnya.
Atep mengatakan, Desa Buah Batu yang secara kewilayahan berdiri perumahan-perumahan, sehingga kultur budaya warga desa beriringan denga masyarakat kota.
Tantangan besar bagi Pemerintah Desa Buah Dua untuk memfasilitasi kebutuhan warga, salah satunya dalam menyatukan perbedaan kultur masyarakat kota yang tinggal di Desa Buah Dua dengan warga lokal.
“Di sini bisa disebut perkampungan semi modern. Tentunya bukan berarti kita akan menutup fasilitas buku fisiknya, tapi membuat perpustakaan (desa) yang buku fisiknya lengkap dan pilihan bacaan digitalnya ada,” ucapnya.
“Karena sebagian ada yang lebih nyaman baca di buku fisik, ada juga di zaman sekarang lebih suka baca di layar handphone (gawai),” lanjut Atep.
Dia menerangkan, untuk konsep pengembangan taman baca di Desa Buah Dua akan berkolaborasi dengan berbagai elemen baik lembaga desa maupun dinas-dinas terkait.