JABAREKSPRES – Umat Islam di Indonesia pada Minggu (10/7) besok akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Dzulhijjah adalah puasa. Yakni puasa sunah yang dilaksanakan pada hari Arafah dan Tarwiyah.
Dikutip dari NU.or.id, Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijah.
Sedangkan puasa Arafah yakni dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa umumnya.
Adapun Keutamaan puasa Arafah ini pernah disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).
Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah. Yaitu tanggal 8 Dzulhijjah.
Hal ini didasarkan pada satu hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.
Puasa Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Puasa adalah jenis amalan yang paling utama dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya.
Umat Islam sebaiknya menyempatkan diri untuk melaksanakan puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah lantaran banyak keutamaannya.
Berikut keistimewaan puasa Arafah menurut hadits:
- Mendapat Pahala Lebih Baik dari Jihad
Allah begitu mencintai amal saleh yang dikerjakan pada 10 hari bulan Dzulhijjah hingga Rasulullah SAW membandingkannya dengan jihad.
“Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu’: Tidak ada hari-hari dimana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya: Bukan pula jihad, ya Rasulullah? Rasul menjawab: Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi.” (HR Bukhari).
- Terbebas dari Api Neraka