Dalam ibadah haji para jamaah melakukan rangkaian ibadah sebagai upaya membersihkan diri dari dosa seraya mengharapkan ampunan, rahmat, dan ridha Allah. Dalam hadits disebutkan,
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji karena Allah lalu tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari, no. 1521).
Orang yang berhaji juga melatih kesabaran dengan kedisiplinan rangkaian ibadah sekaligus melupakan urusan dunia yang sering membuat hati manusia lalai mengingat Allah.
Dengan hanya mengenakan kain ihram berwarna putih, para jamaah haji diingatkan dengan kain kafan ciri khas dari kematian yang pasti akan datang kepada setiap yang bernyawa. Kita berasal dari Allah dan hanya kepada-Nyalah kita akan kembali. Kita pasti akan berpisah dengan semua yang kita cintai dan berpisah dengan yang mencintai kita. Semua akan kembali kepada Sang pemilik yang hakiki, Allah.
Dalam ibadah haji, jamaah juga melakukan ibadah lainnya seperti Thawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dan melakukan lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah yang dinamakan dengan Sai. Dalam ibadah ini para jamaah berdoa untuk senantiasa mendapatkan pertolongan Allah dan perlindungan dari dosa yang timbul dari hawa nafsu dan godaan Setan. Ibadah thawaf dan sai memiliki makna yang mendalam agar kita senantiasa berusaha tanpa henti dan berhijrah melalui bentuk aktivitas berlari untuk meraih kemuliaan dengan berserah diri kepada Allah. Dengan senantiasa membersihkan hati dari sifat yang tercela, kita harus menanamkan tekad untuk mencapai puncak kesucian.
اللهُ أَكْبَر ،اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,
Allah Ta’ala telah menjanjikan Surga-Nya kepada umat Islam yang melaksanakan haji dengan niat tulus karena Allah dan dapat meraih predikat mabrur.
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349). Haji mabrur adalah haji yang diikuti kebaikan setelah berhaji.
Karena besarnya pahala haji dan banyak memori yang terkenang di sana, banyak yang rindu kembali ke sana, minimal dengan berumrah. Allah Ta’ala berfirman,