Jabarekspres.com, Sumedang – Peduli terhadap wawasan dan keilmuan, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang fasilitasi literasi warga.
Kepala Desa (Kades) Haurngombong, Dadang mengatakan, fasilitas literasi bagi warganya itu disediakan melalui pojok baca.
“Kita pojok baca ada, di kantor desa sengaja disiapkan buku bacaan untuk memasilitasi kebutuhan wawasan warga,” kata Dadang kepada Jabar Ekspres saat ditemui di Kantor Desa Haurngobong, Jumat (8/7).
Dia menyampaikan, pojok baca di Desa Haurngombong kerap dimanfaatkan warga ketika mengurus pemberkasan administratif kependudukan.
“Alhamdulillah sering digunakan warga sambil nunggu antrean pelayanan. Kita juga sementara untuk literasi warga lakukan pengembangan,” ujarnya.
Dadang menjelaskan, pengembangan fasilitas literasi tersebut dibentuk dengan menyediakan beragam buku bacaan di setiap posyandu.
Dia melanjutkan, tujuannya supaya bisa mempermudah masyarakat dalam menikmati fasilitas literasi serta guna meningkatkan minat baca warga.
“Sementara belum semua posyandu tersedia (buku bacaan) baru beberapa. InsyaAllah rencananya akan disediakan fasilitas literasi di setiap posyandu,” ucap Dadang.
Dia menerangkan, pengembangan pojok baca tak hanya dilakukan di setiap posyandu, nantinya fasilitas literasi yang sudan tersedia di kantor desa itu akan ditambah jumlah dan kelengkapan buku bacaannya.
“InsyaAllah kita jadikan taman baca terpusat untuk warga desa dengan di setiap posyandu juga tersedia buku,” imbuhnya.
“Kalau kita kaitkan dengan konsep dasar Islam, berawal dari Iqro atau Baca. Falafah itu harus bisa kita amalkan (aplikasikan), maka ilmu itu bisa diraih dan berkembang dengan membaca,” tambah Dadang.
Dalam pemaparannya, Dadang menilai, untuk minat baca masyarakat Desa Haurngombong tergolong tinggi, namun kualitas bacaannya yang belum bisa dipastikan positif.
Hal itu dilihat dari kemajuan era digital, sehingga terpaan informasi bagi masyarakat cukup besar.
“Baca di medsos kadang banyak juga pembahasan gosip atau informasi hoax. Jadi minat baca terbilang tinggi, tinggal membimbing kualitas bacaannya,” tutur Dadang.
Dia berharap, setelah dimaksimalkannya fasilitas literasi bagi masyarakat bisa dimanfaatkan dengan baik. Bahkan Dadang berencana mengaktifkan kegiatan-kegiatan literasi seperti bedah buku guna menjadi daya tarik dalam kualitas minat baca warga.