SUMEDANG – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana jelaskan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dia mengaku, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) merupakan daerah pertama yang melakukan pembelanjaan tak terduga untuk menangani hewan ternak akibat paparan PMK.
“Kalau Inmendagri (Instruksi Kementerian Dalam Negeri) baru turun berikutnya, kalau kita sudah duluan,” kata Arifin di Tanjungsari, Sumedang pada Sabtu (2/7).
“Karena memang secara aturan BTT (Belanja Tidak Terduga) itu dimungkinkan, untuk biaya yang belum teranggarkan itu bisa dianggarkan,” lanjutnya.
Arifin menjelaskan, anggaran yang diturunkan untuk menangani ancaman PMK bagi hewan ternak di wilayah Jawa Barat, sekiranya sebesar Rp7 miliar rupiah.
“Rp7 miliar (rupiah) itu kita anggarkan untuk pembelian disinfektan, obat-obatan dan vitamin (bagi hewan ternak) dan kita distribusikan ke kabupaten-kota,” ujar Arifin.
Dia menyampaikan, disamping penanganan PMK melalui bermacam obat dan vitamin, Pemprov Jabar sudah menerapkan vaksinasi bagi hewan ternak guna menekan penyebaran PMK dan meminimalisir potensi kematian hewan ternak akibat PMK.
“Pada saat vaksin (untuk hewan ternak) turun, kita lakukan konsolidasi dengan PDHI, Unpad, ITB kemudian Asohi,” ucapnya.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi penyakit PMK untuk hewan ternak, sementara ini sudah tercapai 50 persen secara keseluruhan peternakan di wilayah Jawa Barat.
“Capaian kita awalnya 1.600 kemudian 119 ribu 200. Jadi sekitar 120 ribu, per hari kemarin sudah 50 persen (terlaksana) secara fisik di lapangan,” imbuhnya.
“Kita mintakan dua-tiga hari ke depan, (target) Selasa (5 Juli 2022) harusnya sudah tercapai semua,” tambah Arifin.
Dalam pemaparannya, Arifin menegaskan, untuk penanganan PMK baik dari Pemerintahan Pusat, Provinsi hingga Kabupaten atau Kota sudah berjalan selaras.
“Kita laporkan dan kita punya posko di kantor kami, di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (Provinsi Jawa Barat),” pungkasnya.
“InsyaAllah (penyebaran PMK di Jabar) terkendali, karena saya turun tangan langsung dan pak Gubernur (Jabar) juga sebelum kemarin berduka, memimpin rapat koordinasi dengan Kemenag se Jawa Barat,” tutup Arifin. (Bas)