Tiga Gerakan Literasi Dispusipda Jabar

“Misalnya TBM, didirikan masyarakat. Buku-bukunya bisa dari sumbangsih pribadi. Koleksi buku banyak dikelola mereka,” tuturnya.

“Masyarakat bisa koordinasi dengan forum yang tersedia. Kegiatan masyarakat literasi atau kegiatan lain ada di sana. Tergantung kreasi pengelola TBM,” paparnya.

Mereka sukarelawan, kata Siti, gerakan literasi TBM salah satu yang giat dan aktif menumbuhkan minat baca.

“Gerakan literasi masyarakat juga, bukan hanya TMB. Melainkan ada Kolecer. Kotak Literasi Cerdas. Yakni inovasi dari Pak Gubernur Ridwan Kamil,” tuturnya.

Dia mengatakan, hal itu merupakan kelanjutan dari program Ridwan Kamil semasa menjabat jadi Wali Kota Bandung, perihal street library.

Kolecer memiliki bentuk yang unik. Ia seperti kotak telepon umum antik a la Inggris yang biasa mejeng di sejumlah jalan.

Kolecer ini hadir dengan tugas literasi. Di dalamnya tersimpan buku-buku bagi masyarakat. “Inovasi Pak Gubernur. Sistemnya ABS. Ambil, baca, simpan,” ucapnya.

“Sekarang itu masih berjalan. Itu mendekatkan buku ke masyarakat. Ada yang ditempatkan di mesjid, alun-alun, taman, dan tempat-tempat terbuka se-Jabar,” pungkasnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan