“Sebenarnya kalau HP tuh boleh, jadi di titik-titik rawan itu memang gak boleh. Terus ada jarak aman, jadi jarak 1,5 M dari dispenser itu aman menggunakan HP, tapi bukan GPRS. Itu yang mungkin masyarakat belum tahu,” paparnya.
Transaksi sendiri, ungkap Riki, tidak perlu menggunakan smartphone. Cukup dengan membawa QR Code lalu dicetak di kertas, pembelian bisa dilakukan. “Sebenarnya tinggal di scan di mesin EDC kami, udah keluar data kendaraannya, kuotanya berapa itu baru bisa kita layani,” imbuh Riki.
Selama konsumen membawa QR Code, kata dia, pihaknya akan melayani pembelian pertalite dan solar. “Untuk tahap 1 (tahap pendaftaran) ini masih kita layani, nanti ketika sudah diberlakukan, ketika konsumen gak punya QR Code, kita gak bisa layani,” tegasnya. (arv)