JAKARTA – Marshanda sudah ditemukan setelah dua hari menghilang di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS). Dua sahabat Marshanda, yakni Sheila Salsabila dan Jerren Lim menyampaikan kondisi terkini pesinetron era 2000-an itu.
Lewat postingan Instagram Story-nya, Jerren Lim mengatakan Marshanda sedang dirawat di salah satu rumah sakit di LA.
“Gua sudah dapat kabar dari Sheila Salsabila bahwa Marshanda sudah ketemu, dan saat ini ada di Emergency Room (ER) yaitu UGD kalau di Amrik,” tulisnya, Selasa (28/6).
Jerren Lim menjelaskan mengapa Marshanda sampai dirawat di ruang gawat darurat.
“Berbeda dengan Indonesia, kalau di sini mental health crisis termasuk gawat darurat,” tegasnya.
Diungkapnnya, orang dengan kondisi maniak termasuk gawat darurat dan sangat perlu penanganan segera.
“Di sini kita bahkan ada yang namanya 5150 dan 5259 code, yakni saat seseorang membahayakan diri sendiri (DTS/Danger to self) maupun orang lain (DTO/danger to others),” ungkapnya.
“Maka mereka akan dimaksukkan ke psychiatric wrad secara involuntary selama paling cepat 3 hari dan kalau sudah recurrent episodes (berkali-kali), biasanya bisa dua minggu,” sambungnya.
Jerren Lim menyebutkan mania termasuk kondisi yang serius ya, yakni racing thoughts. “Jadi though formnya biasa incoherent karena loncat-loncat, kalau parah ada yang memiliki gejala psychosis, dan bisa enggak tidur tiga hari,” bebernya.
Diakuinya, mungkin konsep ini awam untuk masyarakat Indonesia, tapi bipolar manida adalah penyakit yang sangat serius yang perlu ditangani secara medis.
“Jadi untuk saat ini, kalau berdasarkan kabar yang gua dapat dari Sheila sih, Caca (sapaan Marshanda) sudah aman,” tegasnya.
Hanya saja, biasanya untuk psychiatric ward itu, Marshanda tidak boleh ditungguin di rumah sakit.
“Enggak dikasih nungguin si pasien. Ada jam berkunjungnya, supaya pasien dapat privacy. So gua masih engak tahu detailnya juga. Segitu update yang gua dapat dari Shela,” ungkapnya.
Dia berharap publik mendoakan Marshanda. “Jadi mohon doanya aja dulu. Tim medis di sini pasinya akan melakuka yang terbaik soal mental health. trust them, di sini mental health enggak dianggap sebelah mata kayak di Indo,” pungkasnya. (pojoksatu-red)