JABAREKSPRES.COM – Bank BRI bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro melaksanakan pelatihan kepada desa binaan BRI pada tahun 2022. Kegiatan pemberdayaan desa ini dinamakan Program Desa Brilian yang telah dilakukan oleh Bank BRI mulai tahun 2020.
Pada Tahun 2022, Bank BRI menargetkan 1000 desa di seluruh Indonesia. Desa terpilih akan diberikan pelatihan dan dilaksanakan pada Bulan April 2022 sampai dengan November 2022. Program “Desa Brilian” merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa.
Role model ini dikembangkan melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul, dan juga semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDG’s. Desa – desa yang tergabung dalam program “Desa Brilian” diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK, Supari, menjelaskan bahwa Program Desa Brilian ini adalah merupakan salah satu partisipasi Bank BRI dalam membangun Indonesia. Peran BRi tidak terbatas pada fungsi Financial Intermediary saja tetapi juga memiliki fungsi dalam pemberdayaan (empowerment) bagi UMKM dan juga perekonomian Desa.
Sedangkan Profesor Dr. Suharnomo SE, MSi selaku Dekan FEB Undip dalam sambutannya menyampaikan, Program Desa Brilian yang dijalankan oleh BRI ini, merupakan program yang sangat bagus dalam membangun Desa. Desa merupakan salah satu elemen pemerintahan mini yang harapannya Desa menjadi pondasi dalam membangun Indonesia.
Membangun desa bukan hanya melalui fisik saja, tetapi, juga membangun sumber daya manusianya. Sehingga seluruh elemen dapat adaptif dengan perkembangan teknologi dan zaman sebagai modal utama untuk membangun Desa.
BRI juga hadir dalm Penguatan Ekonomi Desa. Asalkan dibarengi dengan pembuatan platform Pasar.id dan juga Platform Pemberdayaan Online melalui Platform LinkUKM.
Program Desa Brilian focus terhadap pengembangan 4 aspek penting yang terdapat di desa, yaitu BUMDes sebagai motor ekonomi desa, Digitalisasi, Sustainability & Innovation dengan objek pemberdayaan. Yakni meliputi : Perangkat desa, Pengurus BUMDes, Badan Permusyawaratan Desa, Pelaku Usaha Desa dan Pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).