Dia sempat terbata saat hendak melanjutkan kata. Berhenti tiba-tiba. Basah. Sejurus kemudian, dia mengusap ujung matanya.
“Bahkan begitu jenazahnya ditemukan, saya sampai bersyukur haru. Alhamdulillah. Mungkin ini jalannya, A Eril pulang,” katanya sembari tersedu.
“Buat Bapak Ibu Ridwan Kamil dan Ibu Atalia, mudah-mudahan diberi ketabahan dan kesabaran. Juga, untuk A Eril di sana, doa dari kami semua mengiringi A Eril,” tambahnya.
Serupa Meisya, Rosmayati tidak pernah mengenal sosok Eril. Namun dia percaya. Tanpa mengatakan Eril bahwa orang baik. Dia percaya, almarhum merupakan sosok yang seperti demikian.
“Kami merasa kehilangan. Orang baik. Sampai berjuta-juta ucapan dan karangan bunga. Husnul khatimah. Semoga disiapkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ujarnya.
Dia seorang ibu. Memiliki empat orang anak. Semuanya merantau. “Saya kebetulan punya putra 3 dan 1 puteri. Kebetulan semua merantau. Jadi saya merasa terpukul. Ingat diri sendiri. Ingat ke anak-anak.” (zar)