Jabarekspres.com – Kini Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan suhu panas, setelah India dan Pakistan hingga Arab Saudi yang dilanda gelombang suhu panas hingga 50 derajat Celcius.
AS baru-baru ini memecahkan rekor suhu terpanas dari Texas hingga California. Kemudian, melanda juga bagian timur.
Oleh karena itu, 100 juta orang Amerika mendapat peringatan panas sepanjang pertengahan minggu karena suhu melonjak menuju tiga digit.
Tingkat kelembaban bakal membuat terasa 5 hingga 15 derajat lebih panas, menghasilkan nilai indeks panas dari 100 hingga 115 derajat Fahrenheit di sebagian besar bagian tengah dan timur Bawah.
Sebagaimana dilansir dari jawapos pada Rabu 15 Juni 2022, Suhu di Amerika Serikat masih menggunakan Fahrenheit bukan Celcius. Sehingga, jika dikonversi dari Fahrenheit ke Celcius, maka suhu panas di AS mencapai 37,7 derajat Celcius.
Sementara itu, beberapa Negara Bagian yang terdampak mencakup keseluruhan Arkansas, Mississippi, Kentucky, Missouri, Iowa, Illinois dan Indiana dan bagian dari lebih dari selusin negara bagian lainnya.
Layanan Cuaca Nasional memperkirakan bahwa suhu dapat mencapai rekor di lebih dari 100 kota, dari Denver hingga Charleston, S.C. Suhu panas diproyeksikan paling lama dan intens di tengah negara tersebut.
Panas yang tanpa henti diperkirakan di St. Louis. Merkuri diperkirakan mencapai setidaknya 100 setiap hari dengan nilai indeks panas hingga 113. Ini berada di bawah peringatan panas berlebihan untuk kondisi panas yang berbahaya menurut dinas cuaca.
Udara gerah secara bersamaan dapat memicu risiko badai petir parah di sepanjang pinggiran utara. Dinas cuaca selalu memantau potensi pengembangan kompleks badai dahsyat yang dapat muncul dari Upper Midwest ke Lembah Ohio dan Mid-Atlantic.
Gelombang panas di Amerika Serikat ini dampak berkepanjangan dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Suhu di atas 100 derajat Fahrenheit diperkirakan melanda sebagian besar Texas. Rekor tertinggi diperkirakan di Denver, Dallas, Omaha, Memphis dan Charlotte.