Airlangga Hartarto Ajak Pengusaha Nahdliyin Jadi Motor Penggerak Perekonomian

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keberadaan Pengusaha Nahdliyin memiliki peran strategis untuk ekonomi kerakyatan.

Menurut Airlangga Hartarto, di tengah pesatnya perkembangan digitilasasi, setiap pengusaha harus dapat mengikuti perkembangan zaman.

Pengusaha Nahdliyin harus memiliki peran dalam bidang keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis.

‘’Jadi para Pengusaha Nahdliyin harus bisa menjalin kemitraan di tingkat nasional maupun global. Keberhasilan pengusaha nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,’’ jelas Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu, (8/6)

Ketua Partai Golkar ini menilai, sebuah perekonomian negara sangat tergantung dengan keberadaan pengusaha.

Sehingga, jika suatu negara memiliki banyak pengusaha maka dapat dipastikan negara itu perekonomiannya akan maju dan terus berkembang.

Untuk itu, pemerintah sejauh ini terus mendorong untuk membangun ekosistem wirausaha dengan memberikan berbagai dukungan program.

Pemerintah memberikan kemudahan para wirausaha untuk mengakses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

‘’Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR telah menjadi pembiayaan “mudah dan murah”serta inklusif bagi pelaku usaha,’’ujrnya.

Airlangga Hartarto menuturkan, Pemerintah siap membantu Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) untuk bekerja sama dalam meningkatkan perekonomian umat.

‘’HPN tsebagai wadah, untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru,’’ katanya.

Airlangga Hartarto menuturkan, pada awal 2022, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan memberikan pelonggaran kepada masyarakat.

Meski dibayangi dengan tekanan ekonomi global, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh kuat sebesar 5,01% pada Triwulan I-2022.

“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Meskipun jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai sebanyak 64,2 juta dan memiliki kontribusi besar terhadap PDB Nasional, namun rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47%.

Sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87% dan merupakan yang terbesar di dunia.

‘’Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar,’’pungkas Airlangga Hartarto (red).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan