Hal-hal yang bisa dilakukan di lingkungan keluarga diantaranya adalah beragama dengan baik. Sehingga anak-anak di rumah akan bisa mencontohnya.
Tedy juga berharap Pemkot Bandung melalui Kesbangpol dan Dinas Pendidikan bisa membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat dan khususnya kepada generasi muda.
Disinggung mengenai kurikulum di sekolah terkait kependidikan, Tedy mengatakan kurikulum pastinya sudah dipertimbangkan dengan baik.
“Hanya tinggal penyampaian nya saja. Harus dengan metode yang disesuaikan dengan karakteristik anak jaman sekarang,” tuturnya.
Menurut Tedy, generasi muda jaman sekarang, sangat terbuka dan bisa menerima informasi dengan mudah. Untuk menyampaikan informasi akan lebih mudah diserap jika dengan cara diskusi dan dialog
“Kita harus menggali sampai sejauh mana pemahaman mereka tentang Pancasila,” jelasnya.
Karenanya, jika ada yang kurang dari pemahaman generasi muda tidaklah sepenuhnya salah mereka. Namun terpenting bagi harus mencari terobosan agar anak muda bisa lebih paham Pancasila.
Sedangkan menurut Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung Ade Supriyadi, peringatan hari lahir Pancasila dimaknai dengan bangkitnya bangsa Indonesia dari keterpurukan.
Semangat ini harus mampu mempersatukan Indonesia dan melakukan pembangunan di berbagai sektor.
“Sebagai dasar negara seharusnya bisa dijadikan pedoman kita dalam berkehidupan sampai melakukan pembangunan, baik dari segi fisik dan mental,” ujar Ade.
Di sisi lain, pemerintah harus mampu menanamkan pada diri generasi muda, sehingga mereka tidak kehilangan arah dan jatidiri.
Ade mengakui, ada nilai-nilai itu perlahan-lahan mulai tergerus di kalangan anak muda. Contohnya adalah generasi muda yang mulai melupakan norma agama, sopan santun dan hidup yang mulai individual.
“Jangan sampai arus modernisasi membuat generasi muda kehilangan jati diri. Misalnya dengan hidup yang individualistis,” tuturnya.
Karenanya, Ade mengatakan itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengembalikan semangat dan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Masyarakat membiasakan diri kembali melakukan kebiasaan yang sudah lama hilang, seperti bergotong royong membersihkan lingkungan rumah, Siskamling, Silahturahmi antara tetangga dan lainnya.
Untuk, mencegah nilai-nilai Pancasila supaya tidak luntur, selain diberikan pemahaman, perkembangan anak-anak juga harus diperhatikan.