Bakesbangpol Sebut Ribuan Orang di Kabupaten Bandung Masih Terpapar NII

CILEUNYI – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung, Adjat Sudrajat catat sebanyak 3.000 orang masih terpapar paham Negara Islam Indonesia (NII).

Dia menyampaikan, 3.000 orang yang masih terpapar paham NII itu, dinilai cukup aktif dalam menjalankan misi dari ideologi sesat tersebut.

“Kami ketahui hampir ada 3.000 orang lebih masih aktif di NII. Begitu banyak di (wilayah) Kabupaten Bandung,” kata Adjat saat ditemui Jabar Ekspres di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Senin (30/5).

Dia menjelaskan, walaupun sebanyak 3.000 orang masih terpapar ideologi sesat dan aktif menjalankan misi, pihak Bakesbangpol hanya bisa melakukan pemantauan.

Kendati demikian, dikatakan Adjat, Bakesbangpol juga melakukan pendataan aktivitas warga yang diduga turut menjadi penggerak atau berafiliasi dengan NII.

“Kesbangpol itu sebenarnya hanya monitor, pendataan, dan sebetulnya data sudah lengkap di Kesbangpol,” ujar Adjat.

“Dari lurahnya, camatnya, maupun bupatinya di NII, siapa-siapanya sudah tahu persis,” tambahnya.

Adjat memastikan, dalam pantauan Bakesbangpol Kabupaten Bandung, gerakan NII yang mengklaim sebagai bupatinya versi NII sudah dinyatakan meninggal dunia.

“Kebetulan kemarin ada bupatinya sudah meninggal, ada dua orang, juga Bupati yang kedua juga sudah meninggal, mungkin ini diganti dengan Bupati yang baru di Kabupaten Bandung yang ada di wilayah Paseh,” ucap Ajat.

Adjat menerangkan, untuk wilayah Kabupaten Bandung sampai saat ini terpantau masih ada sedikitnya delapan Kecamatan yang disinyalir menjadi basis NII.

“Sebetulnya Cileunyi tidak banyak, ada delapan kecamatan yang tersebar di kabupaten yang menjadi basis dari NII,” imbuhnya.

“Kecamatan Cileunyi, Paseh, Cikancung, Nagreg, Majalaya, Solokanjeruk, Cangkuang dan Pameungpeuk” lanjut Adjat.

Dia menjelaskan, dari sebanyak 3.000 orang warga Kabupaten Bandung yang masih percaya dan menganut ideologi tersebut, merupakan jumlah terbaru setelah sebelumnya terjadi penambahan.

“Jumlah (orang yang terpapar, red) itu ada penambahan, di tahun 2021 justru terjadi penambahan, khususnya di Kecamatan Paseh,” tutur Adjat.

Dia menegaskan, ke depannya pihak Bakesbangpol Kabupaten Bandung akan bekerja sama dengan Polisi dan TNI untuk melakukan pengorganisiran serta pemantauan aktivitas ideologi tersebut.

“Selama ini baik dari pihak Kepolisian, TNI, Bakesbangpol itu selalu memonitor, karena data lengkap di kami. Bahkan di Polsek juga ada datanya, Koramil juga lengkap (datanya),” tutup Adjat. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan