Airlangga Hartarto Jelaskan Strategi Membuka Lapangan Pekerjaan pada Agenda WEF

SWISS – Pada perhelatan World Economic Forum (WEF) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan berbagai upaya dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program Kartu Prakerja.

Dalam acara, Job Consortium, Program Kartu Prakerja merupakan strategi utama peningkatan lapangan kerja selama Pandemi di Indonesia.

Program kartu Prakerja dilatar belakangi adanya Pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan pendapatan terhadap masyarakat Indonesia.

Forum yang dihadiri beberapa CEO dan Menteri dari berbagai negara itu, mendengarkan paparan Airlangga Hartarto yang memaparkan kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia Ketika pandemic Covid-19.

Menurutnya, Program Kartu Prakerja memiliki implikasi terhadap perkembangan pekerjaan di masa depan yang sudah mengembangkan digitalisasi.

‘’Jadi proyeksi sektor pekerjaan ke depan, investasi strategis dalam pekerjaan baru, dan dukungan transisi pekerja ke pekerjaan yang sedang berkembang,’’kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis, (26/05).

Ketua Partai Golkar ini menjelaskan, ada strategi utama untuk meningkatkan lapangan pekerjaan di Indonesia. Di antaranya, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kartu Prakerja, dan Reformasi Struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

Untuk program PEN, Pemerintah memberikan dukungan terhadap UMKM yang memiliki jumlah 65 juta dan banyak menyerap tenaga kerja.

Dukungan lainnya terhadap UMKM adalah memberikan insentif Pajak, Subsidi bunga atas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh bank pemerintah.

Untuk, Kartu Prakerja merupakan program peningkatkan kualitas SDM. Dan mendukung peningkatan produktivitas kerja dengan memberikan pelatihan.

‘’Kita berikan pelaatihan untuk meningkatkan skilling, reskilling, dan upskilling, untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan berdaya saing,’’tutur Airlangga Hartarto.

Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan, pemerintah Indonesia juga memiliki komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik.

Melalui reformasi struktural Undang-Undang Cipta Kerja, lamjut Airlangga Hartarto iklim investasi diberikan kemudahan dalam perizinan usaha.

Kebijakan dengan nama Omnibus Law ini telah diakui oleh World Bank sebagai program reformasi ekonomi paling positif yang pernah dilakukan Indonesia.

‘’Diharapkan dapat meningkatkan investasi serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja,’’ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Menko Airlangga menghimbau kepada negara-negara berkembang agar lebih meningkatkan kapasitas manusia menjadi kebijakan prioritas di setiap negara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan