RANCAEKEK – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa di SDN Rancanilem dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring) karena tiga ruang di SD tersebut ambruk.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, suasana SDN Rancanilem terlihat seperti hari libur, sebab tak ada satu orang pun siswa yang berada di area sekolah.
Puluhan genteng terlihat dikumpulkan pasca ambruknya 3 bangunan, para guru saling berbincang membahas pembenahan dan metode pembelajaran siswa.
Plt Kepala Sekolah SDN Rancanilem, Lilis Haryani menyampaikan, pelaksanaan KBM secara daring sudah diberikan izin oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
Menurutnya, meskipun kondisi sekolah rusak berat karena ambruk, bukan menjadi kendala bagi siswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Diberi dispensasi untuk 2 hari, dari Senin sampai Selasa kita lakukan kegiatan belajar siswa secara daring,” kata Lilis di lokasi, Senin (30/5).
“Harus tetap mendapat materi, jangan jadi alasan libur, jadi kita tetap memperhatikan keselamatan dan pengetahuan siswa,” lanjutnya.
Lilis menerangkan, pelaksanaan KBM secara daring itu tidak hanya dilakukan oleh satu kelas belajar, namun seluruh siswa di SDN Rancanilem menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Disamping supaya anak-anak aman dari potensi terkena material runtuhan (bangunan) juga supaya perbaikan dilakukan lebih cepat,” ujar Lilis.
Lilis menjelaskan, untuk pelaksanaan KBM secara tatap muka atau PTM, para siswa dari kelas 1 sampai 6 di SDN Rancanilem kembali dilakukan pada 2 Juni 2022 mendatang.
“Soalnya hari Rabu itu tanggal merah, Hari Pancasila jadi kita lakukan kegiatan belajar tatap muka mulai lagi hari Kamis,” imbuhnya.
Lilis mengaku, kondisi 3 ruangan yang rusak berat itu sebelumnya sudah diprediksi akan ambruk karena beberapa bagian bangunan terlihat sudah lapuk atau rapuh.
“Langit-langit sudah terlihat melendung ke bawah, kemudian beberapa material sudah keropos dan ada yang berjatuhan juga,” ucap Lilis.
“Makanya jauh-jauh hari untuk ruangan gudang dan dapur saya minta dikunci dan kuncinya saya pegang supaya gak ada yang masuk, khawatir tiba-tiba ambruk,” tambahnya.
Lilis menjelaskan, sebelumnya pada Sabtu sebelum terjadi musibah, para siswa yang melakukan KBM di dalam kelas sempat dipindahkan sampai kegiatan belajar selesai.