“Misalnya, dengan pendekatan partisipatif, pengabdian, kajian need assesment hingga kolaborasi. Hasilnya, kelompok-kelompok masyarakat terdampak bencana di berbagai daerah dapat tetap produktif dengan menghasilkan produk-produk usahanya,” jelas Eviana.
Dukungan Pemasaran (Duksar) Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana bidang ekonomi yang sudah dilaksanakan BNPB, mulai memperlihatkan keberhasilannya.
“Keberhasilan ini perlu disampaikan ke masyarakat luas baik perorangan atau kelompok usaha. Salah satu cara yang dilaksanakan oleh Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan SDA, BNPB, untuk mempublikasikan hasil kegiatan Pendampingan Ekonomi pascabencana melalui kegiatan dukungan pemasaran (duksar),” ujarnya.
Kata Eviana, ada beragam produk kelompok terdampak bencana yang menjadi binaan BNPB akan dihadirkan dari beberapa daerah, mulai Jawa Barat, Banten, NTB, Lampung, Bengkulu hingga Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Produk-produk yang dipamerkan, terdiri aneka kopi, olahan coklat, olahan ikan, madu, makanan ringan, fashion dan kerajinan.
“Untuk tahun 2022 ini, BNPB ada dua kegiatan pameran. Dan, dalam Gebyar Produk Unggulan Pariwisata dan Investasi Daerah di Bandung ini adalah yang pertama. Melalui pameran ini diharapkan, pertama, dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk kelompok usaha masyarakat yang terdampak bencana hasil Pendampingan Ekonomi Pascabencana BNPB, dan kedua, memfasilitasi peningkatan jejaring pemasarannya, pungkas Eviana. (*)