Airlangga Hartarto Berbagi Pengalaman Mengenai Ketahanan Ekonomi Akibat Pandemi

SWISS – Menteri Koordinator Bidang Airlangga Hartarto berkesempatan sebagai pembicara dalam ajang World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022.

Forum ekonomi Internasional yang sempat vakum itu, kembali digelar dengan memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk tampail pada sesi khusus dalam acara Indonesia Pavilion dan Indonesia Night.

‘’Indonesia Pavilion sendiri merupakan forum untuk berdiskusi, mengadakan seminar, dan menjalin koneksi dengan entitas dari negara lain,’’kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa, (24/05).

Indonesian Night juga bertujuan untuk mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia kepada negara-negara di dunia agar berminat berinvestasi di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga merefleksikan pengalaman dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada dua tahun terakhir.

Selama dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19. Kabar baiknya, Indonesia menunjukkan ketahanan perekonomiannya.

‘’Saat ini Indonesia mulai proses recovery dimana perekonomian Indonesia pada Triwulan I tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,1% yoy,’’jelas Menko Airlangga.

Selain itu, terkait isu global, merupakan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20. Indonesia terus menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan-permasalahan global ini.

Konflik Rusia-Ukraina, perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia harus menjadi fikum penting untuk dijadikan isu global pada forum Presidensi G20.

Masalah konflik di Rusia dan Ukrania, kemudian muncul perbedaan pendapat mengenai negara mana yang akan di undang. Namun, sebagai negara yang selalu menjaga keutuhan, Indonesia harus mempertahankan G20.

‘’kepentingan Indonesia adalah menjaga keutuhan G20. G20 harus dipertahankan sebagai G20 – bukan menjadi G19, atau G13,” tegas Menko Airlangga.

Airlangga Hartarto menambahkan, berdasarkan sejarah, selama krisis keuangan global 2008, G20-lah yang mencegah ekonomi dunia jatuh lebih dalam ke jurang depresi.

Negara-negara yang membentuk G20 terdiri dari dua pertiga dari populasi dunia, 85% dari PDB dunia, 75% dari perdagangan dunia, dan 80% dari investasi global.

‘’Jadi keputusan yang dicapai di G20 akan memperbaiki banyak hal di dunia ini,” jelas Menko Airlangga.

Menko Perekonomian juga menekankan pentingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan