Setelah debut pun mereka di kekang oleh beragam tuntutan citra diri dan aturan agensi, misal tidak boleh berpacaran selama masa karir dan jatah libur yang sedikit. Jika melenceng sedikit saja, habislah mereka di hujat publik. Kondisi tersebut jelas membuat mental banyak selebritas Korea terganggu.
Sudah banyak di antara mereka yang depresi, melakukan percobaan bunuh diri, atau malah mengakhiri hidup karena beragam tekanan itu. Tapi dengan banyaknya kasus bunuh diri akibat depresi, warganet tak juga kapok.
Tapi di sisi lain, untungnya ada juga kelompok yang sadar bahwa perundungan dan komentar jahat bisa membunuh orang, karenanya perilaku itu harus di hentikan. Mereka mendesak aturan bermain media sosial di Korea di bentuk.
Bahkan muncul beberapa gerakan untuk memboikot beberapa situs berita seperti Allkpop, Koreaboo, Netizenbuzz, Pannchoa, Soompi, dan banyak lagi karena sering menyebarkan berita negatif selebritas. Sebagian publik juga mendorong di sediakannya layanan kesehatan mental di tiap agensi untuk menangani depresi selebritas.
Indonesia dapat di katakan sebagai netizen yang cukup handal dalam hal hate speech. Maka dari itu, bijak dalam menggunakan media sosial serta memiliki sopan santun dan saling menghargai sesama menjadi sebuah bukti. Bahwa kita bebas berkomentar namun bijaklah dalam berbicara.