SUMEDANG – Mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, semakin meluas.
Salah satu ternak sapi di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang diketahui turut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku.
Hal itu diakui oleh sang peternak sapi, Jajang Nurjaman. Dia mengatakan, sapi yang dia rawat mengalami gejala sakit dengan ciri-ciri mengarah pada Penyakit Mulut dan Kuku.
“Untuk penambahan sapi yang positif (PMK) bertambah lagi 1 ekor, kemarin ada 10 (ekor), jadi seluruhnya ada 11 ekor sapi (terpapar PMK),” kata Jajang, Rabu (18/5).
Dia menjelaskan, gejala yang dialami sapi ternaknya itu mulut berbusa, sering mengeluarkan air liur dan tidak memiliki nafsu makan.
“Gak mau makan, kasusnya sama seperti sapi yang kena sakit demam 3 hari,” ucap Jajang.
Seiring waktu, dikatakan Jajang, sapi-sapi ternaknya itu memperlihatkan gejala lain yang cukup memgkhawatirkan.
“Dilihat dari gejala hidungnya. Jadi keluhan sapi-sapi saya itu hidungnya mengalami luka,” ujar Jajang.
Jajang mengaku, selama dia mengurus hewan ternak, sapi-sapinya itu belum pernah mengalami gejala PMK sejak satu pekan ke belakang.
“Saya termasuk orang yang berdagang (sapi ternak), otomatis setiap Minggu sapi bergulir,” imbuhnya.
Melihat kasus PMK yang juga menjangkit hewam ternaknya, Jajang berujar, belum berani untuk membeli dan memasukkan sapi baru.
Jajang menerangkan, sapi-sapi yang dia miliki keseluruhan berjumlah 21 ekor dan yang terjangkit PMK Jajang dibeli dari Purwakarta.
“Awalnya yang terjangkit (PMK) saya beli dari Purwakarta, kemudian saya tanya sama orang Purwakarta sapi darimana katanya sapi dari Situbondo (Jawa Timur),” ucapnya.
“Kalau yang pertama kali kena (PMK) itu baru (terjangkit) selama 9 hari dengan sekarang,” lanjut Jajang.
Dia menyampaikan, meski sapi-sapi ternaknya terjangkit PMK, sampai saat inu tidak ada gejala kelumpuhan, namun kaki-kaki hewan diakui Jajang kesakitan akibat adanya luka di antara sela-sela kuku.
“Jadi luka-luka di kaki, melepuh. Gejala-gejalanya yang 10 ekor sama seperti gejala yang awal positif, tapi kalau dari hasil laboratorium saya diberi tahu itu ada 2 ekor yang benar-benar positif,” tutup Jajang. (mg5)