Dia menerangkan, sebelum temuan batu di Dusun Bojong Menje ditetapkan menjadi cagar budaya dan dinilai sebagai bangunan Candi bersejarah, pihak pemerintah sempat melakukan penelitian.
“Jadi nama Candi Bojong Menje juga diambil dari nama Kampung (Bojong Menje), berhubung belum ada penamaan aslinya atau belum ada penangguhan (nama) dari pemerintah dikasih nama sesuai lokasi awal ditemukannya batu-batu candi,” imbuh Dadang yang juga alumnus Prodi Sejarah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Dia mengaku, sampai saat ini masih ada sesekali orang yang datang ke situs Candi Bojong Menje untuk melihat temuan batu bersejarah tersebut.
Meski tak ramai dikunjungi, dikatakan Dadang usai menghisap rokok filternya, kedatangan warga akan selalui disambut dan diberikan edukasi mengenai pentingnya temuan batu bersejarah di Dusun Bojong Menje.
“Pas penemuan di tahun 2002 itu langsung diteliti oleh tim ahli ke lokasi, hasil tes laboratorium usia batu (Candi Bojong Menje) di abad ke-6,” papar Dadang sambil merapihkan totopong di kepalanya.
Menariknya, disamping usia batu Candi Bojong Menje dari abad ke-6 itu, disampaikan Dadang, kemungkinan ada kaitannya susunan batu yang ditemukan tersebut dengan sejarah Kerajaan Kendan.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Kerajaan Kendan sempat berdiri di wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
“Yang namanya teritorial kekuasaan tidak hanya sebatas bangunan, contoh wilayah Indonesia ada Bandung kemudian Jakarta. Kerajaan pun sama, bukan sekadar bangunan tapi lebih dari itu, ada daerah atau teritorial kekuasaan,” ucap Dadang yang semakin antusias menceritakan sejarah.
“Bangunan hanya sebagai icon saja, bahwa icon penemuan Kerajaan Kendan adanya di wilayah Nagreg, tidak menutup kemungkinan di luar wilayah Nagreg pun merupakan kekuasaan Kerajaan Kendan. Bisa jadi, (Candi) Bojong Menje pun berasal dari Kerajaan Kendan,” lanjutnya.
Menurut Dadang, disamping memaknai sebuah kerajaan tidak sebatas bangunan melainkan adanya teritorial kekuasaan, masa kejayaan pun turut jadi perhatian.
“Karena masa jayanya pun berdekatan, abad ke-6 dan ke-7. Kebetulan saya asli warga sini, jadi saya yang ditunjuk mengurus dan menjaga situs dari BCPC Serang Banten,” ujar Dadang sambil berdiri tegak menghadap batu Candi Bojong Menje.