Pengangguran Menyusut, Ekonomi Tumbuh

Terakhir, Isti pun menyampaikan, masih terdapat 2,43 juta orang (6,50 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19 di Jawa Barat. Terdiri dari pengangguran 0,22 juta, Bukan Angkatan Kerja 0,12 juta, tidak bekerja 0,12 juta, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja 1,97 juta.

Selain menyampaikan keadan tenaga kerja 2022, BPS pun memaparkan kondisi perkembangan perekonomi Jawa Barat di triwulan I-2022.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (NAS), BPS Jabar, Samiran mengatakan, perekonomian Jawa Barat pada triwulan I-2022 menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 0,18 persen jika dibandingkan dengan Triwulan IV-2021.

Menurutnya, pertumbuhan positif tersebut terjadi pada beberapa lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,72 persen.

”Dibanding triwulan I-2021, secara (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,61 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh lapangan usaha utama yang tumbuh cukup baik pada triwulan tersebut, seperti Industri Pengolahan tumbuh 8,65 persen, perdagangan tumbuh 4,51 persen, pertanian tumbuh 0,24 persen dan konstruksi tumbuh 2,11 persen,’’ kata Samiran.

Tak hanya itu, ia pun menjelaskan, lapangan usaha industri pengolahan serta perdagangan besar-Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor pun merupakan lapangan usaha yang dominan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar -0,46 persen dan 0,21 persen.

”Perekonomian Jawa Barat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp581,64 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 388,54 triliun,’’ jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan, sumber laju pertumbuhan Source of Growth (SOG) secara (y-o-y) dari sisi lapangan usaha, berasal dari lapangan usaha industri pengolahan dengan andil 3,62 persen. Adapun dari sisi pengeluaran, andil terbesar terhadap pertumbuhan disumbangkan oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yaitu sebesar 7,45 persen.

”Penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi (SOG) Jawa Barat triwulan I-2022 (y-on-y) berasal dari Ekspor Barang dan Jasa dengan sumbangan positif sebesar 7,45 persen. Sumbangan ini terkoreksi oleh impor sehingga secara net ekspor hanya menyumbang 3,33 persen,’’ paparnya.

Terakhir, ia mengatakan, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) pun memberikan sumbangan positif sebesar 1,87 persen. Sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto memberikan sumbangan positif sebesar 0,28 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan