BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan bahwa penyebaran kasus Hepatitis akut misterius di Jawa Barat hingga saat ini belum terjadi meskipun sudah ada beberapa kasus di Indonesia seperti Jakarta.
“Di luar negeri sudah banyak (penyebaran Hepatitis akut), ada yang meninggal dunia, dan juga terduga di Jakarta. Saya laporkan di Jawa Barat belum ada, jadi Jawa barat belum ada dan mudah-mudahan tidak ada,” ungkap Ridwan Kamil seusai melakukan pemantauan skrining Covid 19 dan Hepatitis akut di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), Senin (9/5).
Gubernur yang akrab disapa Emil itu juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit tersebut dengan membentuk tim ahli yang nantinya akan melakukan pengecekan kepada masyarakat yang terkena gejala Hepatitis akut.
Sebab jika hal tersebut tidak dilakukan, penyakit Hepatitis akut akan menyerang kepada organ tubuh seperti hati.
“Untuk mengatasi jika ada di Jawa barat (penyebaran hepatitis akut), tim ahli sudah dibentuk oleh Pemprov Jabar bersama RSHS, laboratorium-laboratorim juga untuk mengecek apakah ini kategori yang terduga Hepatitis akut yang originnya belum ketahuan ini seperti apa. Tadi saya cek sudah siap, bahkan alat-alat dan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki, dan kemudian ruangan juga sudah disiapkan untuk jaga-jaga jika ada di Jawa barat,” ujarnya.
Sehingga, Emil mengimbau kepada masyarakat luas khususnya di Jawa Barat untuk tidak panik jika nantinya terjadi penyebaran Hepatitis akut.
Bahkan, ia juga memastikan negara akan selalu siap untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Hepatitis akut di masyarakat.
Untuk mengantisipasi dari terjangkitnya penyakit Hepatitis akut, Emil menjelaskan bahwa masyarakat melakukan pola hidup sehat dan tetap melakukan Protokol Kesehatan (Prokes) seperti Masker. Sebab, penyakit tersebut menular melalui sistem pernapasan
“Jadi bagaimana pencegahannya, media tolong sampaikan yang namanya Hepatitis itu memang menular. Jadi kuncinya hidup sehat, bisa menular lewat pernapasan. Dan kalau menular lewat pernapasan, maka pakailah masker jaga jarak dan kurangi kerumunan dan sebagainya,” pungkasnya. (Mg4/wan)