SETELAH sebelumnya destinasi pariwisata tampak mati suri dihantam pandemi, kini sedikit demi sedikit rombongan wisatawan berbondong-bondong melancong kembali.
Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.
Pangandaran, satu di antara pantai yang biasa menjadi magnet bagi para wisatawan di Jawa Barat, satu minggu sepanjang libur lebaran tahun ini kebanjiran pengunjung. Wajar, dua tahun sudah Pantai Pangandaran terkena imbas pandemi.
Dimulai dari penyekatan hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, seolah-olah terjangan gelombang kasus pandemi Covid-19, tak kalah galak dibandingkan riak ombak Pantai Pangandaran itu sendiri.
Kini situasi membaik. Siapapun bersuka cita merayakannya. Pemudik, pelancong, pedagang, serta pegiat pariwisata. Misalnya seperti yang dialami para penyedia jasa perahu pesiar di sepanjang pantai. Selain bernafas lega, mereka pun bersorak sorai.
“Dengan sekarang sudah rada dibebasin jumlah pengunjung, alhamdulillah, ada semangatnya lagi. (Pendapatan, red) bahkan naik hampir 80 persen,” ucap Darmin saat ditemui Jabar Ekspres di pinggir Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Darmin (40), seorang putra daerah Pangandaran, yang sudah menekuni profesinya itu selama 20 tahunan, mengaku sempat menderita dengan situasi dunia pariwisata pada dua tahun sebelumnya.
“Sebagai penyedia jasa bagi wisatawan di sini (Pantai Pangandaran, red) sempat vakum selama dua tahun itu, ya, sangat tercekik ekonomi,” ujar penyedia jasa perahu generasi ketiga di keluarganya itu.
Apabila ramai oleh pengunjung, bebernya, penghasilan tentu ikut ramai pula. Justru sebaliknya, seperti dunia usaha pada umumnya apabila pengunjung sedikit, yang didapatkan cuman sebuah istilah: minim pemasukan. Tak jarang, kerugian.
“Kalau lagi sepi, ya, masyaallah, mencari uang Rp10 ribu saja susah. Kalau sepi, paling ke laut, jadi nelayan menangkap ikan. Kadang mancing. Kemarin apalagi saat ada lockdown dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Haduh, nangis,” ucapnya.
Memasang harga sesuai jarak tempuh dengan patokan rerata Rp25 ribu sampai Rp50 ribu. Pengunjung pariwisata Pantai Pangandaran, lanjut Darmin, bakal diantar jemput menuju sejumlah cagar alam di sekitar pantai.
“Rutenya sesuai dengan permintaan pengunjung. Misalkan (diantar) melihat patung alam Rajamantri, melihat air terjun, namun kebanyakan ke Pantai Pasir Putih. Bayar itu sudah berikut tiket masuk cagar alam, biaya pulang-pergi, sama fasilitas seperti tikar dan sebagainya,” jelasnya.