“Penguatan pemulihan ekonomi sekitar 5,2 persen atau Rp 9,2 triliun, baik itu di sektor pariwisata, dukungan UMKM,” ujar Airlangga.
Menko Perekonomian juga menyampaikan catatan yang diberikan Presiden Jokowi agar pemerintah memperhatikan terkait energi dan pangan untuk ketahanan nasional kedepan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I (Q1) 2022 terkontraksi 0,96%.
Namun, jika dibandingkan pada Q1 2021, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01%.
“Tingginya angka pertumbuhan ekonomi pada Q1 2022, selain karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat, faktor lain juga karena low base effect pada Q1 2021 dimana ekonomi Indonesia pada Q1 2021 itu terkontraksi 0,70%,” ujar Margo dalam rilis resmi BPS.
Adapun nilai PDB atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp4,513 triliun, dan nilai PDB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp2,819 triliun di Q1 2022.
Dengan adanya ketegangan konflik antara Rusia-Ukraina dan dampaknya terhadap global, terutama peningkatan harga komoditas pangan dan energi, maka IMF pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global secara signifikan.
Sebelumnya, pada tahun 2022 IMF memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 4,4%, namun dengan mengikuti perkembangan terkini, merevisi angkanya menjadi 3,6%.
“Proyeksi inflasi negara maju yang tadinya 3,9% meningkat menjadi 5,7%. Sementara inflasi pada negara berkembang yang semula 5,9% menjadi 8,7%,” ungkapnya.
Dia menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan proyeksi perkembangan inflasi pada negara maju dan berkembang perlu mendapatkan antisipasi dari pemerintah Indonesia tentang bagaimana mengelola ekonomi di Q2 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri pengolahan kembali menjadi sumber pertumbuhan tertinggi perekonomian Indonesia di kuartal I 2022, setelah pada kuartal I 2021 sektor tersebut sempat tertahan oleh pandemi Covid-19.
“Dengan demikian mesin-mesin pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perannya dan perekonomian nasional sudah mulai kembali ke masa sebelum pandemi melanda,” ungkap Margo. (red).