Puasa Bulan Syawal Mulai Kapan? Apa Keutamaannya? Ini Penjelasannya

Jabarekspres.com- Umat Muslim seluruh dunia sudah memasuki bulan Syawal. Di bulan syawal ini umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan syawal. Lalu kapan puasa Syawal dilaksnakan.

Puasa sunnah di bulan syawal bisa dilaksanakan pada tanggal 2 sywal atau sehari setelah pelaksanaan hari raya Idul Fitri.

Atau dalam kalender hijriah. Puasa ini bisa  mulai dilaksanakan pada hari selasa tanggal 3 Mei 2022. Umat islam dapat melaksanakannya selama 6 hari berturut-turut.

Adapun keutamaan melaksanakan puasa ini selama 6 hari secara berturut-turut maka ia seperti puasa selama setahun penuh. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW.

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh”, (HR Muslim).

 

Dengan melaksanakan ibadah ini secara berurutan, maka akan terasa lebih mudah. Hal ini juga untuk menjaga momentum keimanan kita dalam level terbaik.

Tidak jarang jika dilakukan tidak secara berurutan akan menimbulkan keengganan untuk melakukannya. Menjalankan puasa Syawal secara berurutan juga bisa menjadi tanda kita sedang berlomba-lomba dalam hal kebaikan yang diperintahkan.

 

Hal tersebut juga disampaikan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin yang berkata:

“Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu juga tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan”.

 

Umat Islam juga diperbolehkan untuk berpuasa selama enam hari meskipun tidak berurutan namun masih tetap masuk di bulan Syawal agar tidak terlalu berat.

Adapun niatnya adalah:

“Nawaitu shouma ghodin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa”.

Artinya: “Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala”.

Meskipun puasa ini merupakan puasa sunnah, Namun keutamaan puasa di bulan setelah Ramadhan ini adalah dapat menyempurnakan puasa Ramadhan yang sudah ditunaikan sebulan penuh.

 

Bahkan keutamaannya bernilai lebih dari itu, yaitu dianggap sebagai puasa setahun penuh dan pahala yang didapat lebih berlipat ganda.

 

Terlepas dari keutamaannya, kita harus perhatikan betul waktu menunaikannya agar tidak menjadi sia-sia.

Tinggalkan Balasan