JAKARTA – Penyakit hepatitis misterius membuat seluruh dunia waspada, termasuk Indonesia. Sebab, sebanyak 3 anak di Jakarta baru-baru ini meninggal dunia karena mengalami gejala hepatitis misterius ini. Kementerian Kesehatan dan para ahli meminta masyarakat tidak menganggap remeh penyakit ini.
Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban mengatakan, hepatitis misterius pada anak-anak jadi bahasan hangat belakangan ini di seluruh dunia. Seratusan kasus dilaporkan, termasuk 3 anak di Indonesia yang meninggal.
“(Hepatitis misterius) amat serius, karena beberapa anak meninggal,” katanya dalam kicauannya yang sudah dikonfirmasi, Selasa (3/4).
Sejumlah pasien yang rata-rata adalah anak-anak sampai harus transplantasi hati. Itu karena penyakit tersebut menyerang hati dan dikenal dengan gejala sakit kuning.
“Bahkan 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati (di Inggris),” kata Prof Zubairi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rentang usia pasien yang diidentifikasi sejauh ini antara bayi berusia satu bulan hingga remaja berusia 16 tahun. Di Singapura, baru-baru ini bayi 10 bulan juga tertular.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia. Mereka tertular dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022.
“Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Minggu (1/5).
Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Hingga kini belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022. (jawapos-red)