SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna memandang Kabupaten Bandung dengan usianya yang sudah 381 ini sudah tua.
Ia pun menilai bahwa para mantan Bupati Bandung baik yang sudah meninggal dunia maupun yang masih ada banyak jasa-jasanya dalam meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Para almarhum, mantan Bupati Bandung semoga ditempatkan disisi Allah SWT. Dan juga para mantan Bupati Bandung yang masih ada diberikan kesehatan, dan keberkahan. Alhamdulillah, tinggal tiga lagi, Pak Sani Lupias Abdurachman usianya sudah 99 tahun, Pak Obar Sobarna 76 tahun dan Pak Dadang Naser 60 tahun. , tentu perjuangan mereka sangat luar biasa,” Kata Dadang Supriatna, di Gedong Budaya Soreang, Rabu (20/4) sore.
Dadang beserta Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan dan para Perangkat Daerah berharap mudah-mudahan bisa melanjutkan perjuangan para Bupati terdahulu.
“Dan program-program yang telah kami luncurkan, melanjutkan dan menambah, dan tentunya meningkatkan di antaranya untuk insentif guru ngaji, yaitu 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun,” tuturnya.
Dadang mengatakan, insentif guru ngaji di Kabupaten Bandung ini menelan anggaran terbesar di Jabar, bahkan di Indonesia.
“Kita juga sudah menggulirkan pinjaman modal bergulir tanpa bunga. Sudah digulirkan Rp 40 miliar, insya Allah dengan anggaran sebesar ini bisa menghasilkan 20.000 nasabah. Dengan harapan setiap bulannya bertambah mencapai 2000 nasabah, dan seterusnya dan per tahunnya bisa mencapai 46.000 nasabah,” jelasnya.
Menurutnya, melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan secara ekonomi mikro akan terjadi multiflyer effect terhadap peningkatan ekonomi. “Ini dalam upaya memerangi bank emok yang merajalela di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Dari sejumlah program yang sudah digulirkan itu, kata Dadang, ada program tambahan yang berkaitan dengan petani, yaitu program kartu tani, untuk 91 petani di Kabupaten Bandung.
Dadang juga sudah melaksanakan launching danau buatan di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, untuk pengendalian banjir.
“Kebetulan di daerah Tegalluar Bojongsoang daerah banjir,” katanya.
Menurutnya, pembangunan danau buatan itu berada di kawasan strategis Kota Baru Tegalluar pada hamparan lahan seluas 3500 hektare.