Jabarekspres.com – Secara klimatologis, Kota Bandung memiliki udara yang seolah terkurung dalam mangkuk. Mangkuk itu disebut pula dengan nama cekungan Bandung. Ini membuat perubahan iklim di Kota Kembang sedikit bikin ‘kaget’.
Hal mengenai perubahan iklim tersebut dikatakan Akademisi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Zadrach. L. Dupe dalam webinar bertajuk ‘Bandung Hareudang Apa yang Sebenarnya Terjadi?’ yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Selasa (19/4).
Terlebih, kata Zadrach, saat ini Bandung sedang peralihan ke musim kemarau. “Kita mau masuk ke musim kemarau. (Jadi) uap air sangat banyak. Dampaknya, begitu ada panas, air naik ke atas. Lalu terjadi penguapan, kelembapan dan awan terbentuk. Nah, hujan jatuh,” ujarnya.
Kendati demikian, hal itu bakal berangsur hilang apabila musim sudah berubah sepenuhnya saat kemarau.
“Sekarang, kan, masih hujan, nanti jarang. Sampai pada akhirnya kita masuk ke kemarau. Itu karena kondisi geografis Bandung. Oleh karena itu betul-betul harus kita jaga kondisi ini. Begitu dia rusak, maka kacau iklim di Bandung,” tambahnya.
Menurutnya, kondisi Bandung yang seperti tengah berada di sebuah mangkok itu membuat udara berputar di tempat. Lantas apabila rusak, dampaknya langsung terasa.
“Jadi, salah satu dampak dari perubahan iklim itu adalah meningkatnya bencana hidrometeorologi. Hujan jadi enggak menentu, jumlahnya juga dan waktunya yang tidak diperkirakan,” lanjutnya.
Ketika lingkungan rusak, beber Zadrach, air yang berada di sana menjadi aliran permukaan. Lantas terjadilah banjir lantaran selokan yang tersedia tidak sanggup menampung.
Perubahan iklim dan dampaknya
Dia menambahkan, ketika perubahan iklim terjadi dan masyarakat tidak menjaga serta menghormati lingkungan, masyarakat itu sendiri yang bakal menerima dampaknya.
“Jadi Bandung ini udh istimewa, mari kita jaga keistimeawannya. Secara geografis, sirkulasi udara, airnya, harus kita jaga. Kan itu tugas bersama,” jelasnya.
“Bagaimana cara kita menyadarkan masyarakat bahwa ini adalah bagian hidup dia? Jadi betul kalau Bandung itu istimewa. Ada cekungan. kalau tidak kita jaga. Nanti kita susah sendiri,” sambungnya.
Masalahnya, kata Zadrach, bicara soal perubahan iklim, itu merupakan masalah kepentingan banyak pihak. Terutama ketika bersinggungan dengan masalah politik. Dia pun lantas menceritakan yang persoalan yang pernah dialami dirinya.