PASURUAN – Polisi menyebutkan dari hasil otopsi jasad mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lajuardi, 26, dipastikan merupakan korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, terdapat tanda-tanda kekerasan pada dada korban.
Tanda-tanda kekerasan yang dimaksud adalah adanya penggumpalan di dada jasad Bagus akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan paru-parunya mengempis.
Hal inilah yang diduga menjadi penyebab Bagus meninggal.
“Kata dokter diduga dadanya diinjak,” kata Adhi.
Seperti diketahui, terduga korban pembunuhan merupakan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya itu ditemukan tewas di semak-semak wilayah Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/04).
Jasad Bagus ditemukan sudah dalam kondisi membusuk mengenakan jaket berwarna hitam, celana berwarna hitam, dan jam tangan pada tangan kiri.
Polisi mendapat keterangan keluarga Bagus bahwa sebelum ditemukan tewas, Bagus masih sempat keluar bersama pacarnya yang berinisial T.
Setelah keluar dengan pacarnya itu, Bagus tak kunjung pulang hingga akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi tewas di Purwodadi. Jasad Bagus oleh polisi diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum, Porong.
Almarhum Bagus tercatat sebagai warga Jalan Letjen Suprapto, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Menurut keterangan Wakil Dekan III FKUB Eriko Prawestiningtyas, Dokter Bagus merupakan mahasiswa keprofesian kedokteran angkatan 2019. Dia sebelumnya juga menjalani pendidikan tingkat S1 Kedokteran di FKUB angkatan 2014. (pojoksatu-red)