Jabarekspres.com – Bulan suci Ramadhan identik dengan kata takjil, tapi apakah Anda tahu penjelasan tentang takjil?
Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki arti sebagai mempercepat buka puasa.
Akar kata takjil dalam Bahasa Arab, yaitu ajila atau menyegerakan. Oleh karena itu, maksud takjil adalah penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan pembuka.
Mengapa harus melekaskan buka puasa ketika adzan Maghrib? agar tubuh yang sudah lebih dari 12 jam tidak mendapat asupan makanan maupun cairan segera terisi oleh nutrisi.
Jika tidak langsung minum air setelah adzan berkumandang, ditakutkan tubuh akan sakit karena dehidrasi.
“Orang akan selalu baik (sehat) apabila ia menyegerakan berbuka”, HR Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad tentang sabda Nabi Muhammad SAW agar umat Islam menyegerakan berbuka puasa, dilansir dari suara (11/4)
Akan tetapi, kebanyakan orang terlanjur menyebut istilah takjil di luar makna yang sesungguhnya, yaitu sebagai hidangan pembuka saat berbuka puasa.
Jadi, kata tersebut akhirnya memang identik dengan makanan, seperti kurma, gorengan, dan kolak.
Sementara itu, di berbagai negara mempunyai menu yang begitu membangkitkan selera, dan salah satu hidangan buka puasa khas negara Indonesia yang masih bertahan adalah kolak.
Kolak adalah salah satu menu tradisional dengan paduan buah pisang, ubi, labu, kolang-kaling dalam kuah santan dengan gula merah.
Sajian bernama kolak ini memang paling sering dicari oleh semua orang selama bulan Ramadhan.