BANDUNG – Ratusan mahasiswa di Kota Bandung yang tergabung dari beberapa Universitas di Jawa Barat telah memadati Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa barat.
Dari pantauan Jabar ekspres di lokasi, terlihat ratusan mahasiswa mulai berdatangan dari arah arah Jalan Surapati dengan membawa beberapa sepanduk bertuliskan kritikan untuk Pemerintah Indonesia seperti “turunkan Harga BBM dan Tolak Kenaikan Pajak”, juga “Tolak Wacana 3 Periode”.
Menurut koordinator aksi, Andika Fibio mengatakan, aksi demo mahasiswa ini merupakan aksi demonstrasi nasional yang mewakilkan regional Kota Bandung.
“Kita secara dari mahasiswa itu koordinasi untuk melaksanakan aksi nasional dan dikonsentrasikan di Jakarta. Tapi kita lakukan secara regional terlebih dahulu karena ini secara nasional pun tanggal 11 (April 2022) itu kita melakukan aksi ke DPRD Jabar,” ucap Andika saat ditemui di lokasi, Senin (11/4).
Sementara itu, Andika menjelaskan bahwa aksi ini akan menerjunkan sekitar 200 masa aksi dari berbagai universitas.
“Sekarang kita sedang melakukan pendataan, saya prediksi ini sudah ada sekitar 200 mahasiswa. Itu gabungan dari berbagai universitas,” ujarnya
“Jadi belum bisa dipastikan berapa yang hadir karena ini dari elemen masyarakat juga pasti akan ikut hadir,” katanya
Dalam aksi ini para demonstran akan menuntut pemerintah terutama pemerintah provinsi Jawa barat untuk menolak rencana 3 periode dan penghapusan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Jadi tuntutan kami yang pertama itu mengenai adanya inkontitusional Undangan-undangan 1945 pasal 7, yaitu yang membahas kurang lebih seperti 5 tahun untuk 2 periode. Karena dari skema politik yang ada, kita bisa asumsikan bahwa dari kepemimpinan itu mau diperpanjang. Dan disamping itu juga terkait adanya kenaikan PPN, harga bahan pokok juga mahal, kelangkaan BBM dan lain sebagainya,” jelasnya.
Selain beberapa tuntutan tersebut, Andika juga menurunkan bahwa para demonstran mahasiswa akan meminta janji-janji politik dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang dinilai masih yang belum terselesaikan. (Mg4/wan)