Menurutnya, dengan adanya pelatihan terhadap para pencari kerja itu, untuk menambah skill dan wawasan bagi para pencari kerja.
“Saya optimis angka pengangguran di Kabupaten Bandung akan berkurang, dan saya akan membuka kesempatan investasi seluas-luasnya di Kabupaten
Selain itu mempercepat proses perijinan di Kabupaten Bandung untuk membuka kesempatan lapangan kerja,” katanya.
Ia juga mengatakan membludaknya para pencari kerja yang hadir dalam kegiatan Job Fair itu sebagai bukti bahwa masyarakat masih banyak yang belum memiliki pekerjaan setelah dilanda pandemi Covid-19.
“Ini fakta bahwa banyak masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja. Awalnya angka pengangguran di Kabupaten Bandung mencapai 5 persen, kemudian meningkat menjadi 8,52 persen, dan kemudian berkurang menjadi 8,32 persen,” katanya.
Dikatakan Dadang, Dinas Ketenagakerjaan terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak supaya mereka mau dan bisa berinvestasi di Kabupaten Bandung.
“Supaya target kita 40.000 orang yang menganggur itu mendapatkan pekerjaan,” katanya.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, ada sekitar 1000 warga yang hadir dalam Job Fair ini untuk mencari pekerjaan.
“Mereka umumnya korban PHK akibat dampak pandemi Covid-19. Saat ini, mereka berusaha untuk mencari pekerjaan baru. Job Fair ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja,” katanya.
Salah satu pencari kerja yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa ia sengaja datang ke Job Fair untuk mencari pekerjaan baru setelah korban PHK.
“Dampak pandemi Covid-19 ini, saya menjadi korban PHK. Sebelumnya, saya korban PHK di sebuah perusahaan, setelah 13 tahun bekerja,” kata seorang pria yang sedang mencari lowongan kerja di Job Fair tersebut.
Ada juga dua mahasiswa yang mencoba-coba keberuntungan untuk mencari pekerjaan sambil kuliah. “Supaya nantinya, bisa kuliah sambil kerja,” pungkasnya. (yul).