Setelah Daesung, giliran sang leader, G-Dragon yang ‘bicara’. Meski berada dalam musim panas yang identik dengan kesenangan, tapi pria berjuluk King of K-pop ini masih harus berjuang dengan dirinya sendiri.
“Passed the seasons without maturing/I can’t mature (Still)/Immature and long gone without maturing, Marchin’ Vivaldi/Tchaikovsky, greeting the seasons of today/Finally, the four at last”. (“Melewati musim-musim tanpa menjadi dewasa/Aku tidak bisa dewasa/Tidak bijaksana dan tumbuh tanpa kedewasaan, Marchin’Vivaldi/Tchaikovsky, menyambut musim hari ini/Akhirnya, tersisa empat”).
Vivaldi dan Tchaikovsky mengacu pada dua pianis legendaris Antonio Vivaldi dan Pyotr Ilyich Tchaikovsky dari abad ke-17 dan ke-18. Vivaldi punya komposisi berjudul The Four Seasons, sementara Tchaikovsky memiliki The Seasons. Dua judul ini pas dengan konsep yang di bawa dalam lagu Still Life.
Sementara dalam pre-chorus, Taeyang dan G-Dragon masing-masing menyanyikan lirik yang diyakini menggambarkan kerinduan mereka pada era kejayaan BIGBANG, yaitu pada akhir 2000-an dan awal 2010-an.
“I miss the boy and girl who cried and laughed/I keep remembering those glorious and loving days”. (“Aku rindu tangisan dan tawa anak laki-laki dan perempuan/Aku terus mengingat masa-masa jaya dan penuh cinta itu”). Seolah belum cukup membuat penggemar emosional, saat G-Dragon bernyanyi, sempat juga terlihat latar bertuliskan, “Happier time are gone” atau “Masa-masa bahagia telah hilang”.
Terakhir, ada T.O.P. Rapper ini menjadi member yang penggambarannya paling dramatis. Ia jauh dari Bumi, seperti mengasingkan diri di sebuah planet dingin tertutup salju. Sambil memakai pakaian astronaut, ia dengan sendu menceritakan kepedihan masa lalu, dan harapannya kini.
“Burying all the trauma from past nights/A round-trip ship running, risking its life to start anew/I’m going to change more than before/A good person more and more/A better person more and more/With the morning dew, burying my anger in the past”. (Mengubur semua trauma masa lalu/Melakukan perjalanan yang berisiko untuk memulai langkah baru/Aku akan berubah/Menjadi orang yang lebih baik lagi/Orang yang lebih baik lagi/Dengan embun pagi, aku mengubur semua kemarahanku pada masa lalu”).