Jabarekspres.com – Setelah absen selama empat tahun, BIGBANG merilis lagu balada berjudul Still Life pada Selasa (5/4) pukul 12 malam waktu Korea. Tak hanya musiknya yang membuat pendengar mellow. Liriknya pun benar-benar sesuai seperti yang di janjikan sebelumnya. Lirik Still Life yaitu tentang keempat member BIGBANG yang mengenang masa lalu mereka.
Layaknya musim dalam setahun, tiap member mewakili empat musim yang ada. Dari musim gugur (fall), musim semi (spring), musim panas (summer), dan musim dingin (winter). Lagu di buka dengan Taeyang yang berada di sebuah kapal penuh dengan bunga. Menandakan dirinya mewakili musim semi.
Meski begitu, lirik yang di nyanyikannya menggambarkan bahwa ia sesungguhnya telah menjalani satu rotasi musim. Lengkap dengan suka dukanya.
“A sunset year, a blooming spring/A midsummer night’s dream/Feeling fall, then winter’s snow/Four times a year, then spring comes again” (“Tahun yang gemilang/musim semi yang indah/Mimpi layaknya di tengah musim semi/Jatuh, lalu musim dingin datang/Empat kali dalam setahun, lalu musim semi datang lagi”).
Lirik ini seperti menggambarkan kehidupan Taeyang saat ini. Setelah melewati jatuh bangun bersama BIGBANG, kini Taeyang bisa di bilang hidup ‘lurus’ dan mapan. Ia sudah menikah, dan pada Desember lalu sudah di karunia anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki.
Tak cuma itu, saat Taeyang bernyanyi, terdapat latar dengan tulisan yang mengutip Alkitab Psalm 30:11. “Engkau mengubah kedukaanku menjadi tarian. Engkau telah melepaskan kain kabungku dan memberiku pakaian dengan sukacita”.
Beda lagi dengan Daesung. Saat ini berstatus maknae dalam grup, Daesung bergabung dengan BIGBANG saat usianya masih 17 tahun. Ini membuatnya menghabiskan usia mudanya dengan grup tersebut. Seolah ingin mengucapkan selamat tinggal pada BIGBANG dan VIP (nama fandom BigBang), ia menyanyikan lirik singkat yang membuat patah hati, tapi indah.
“Goodbye now to my beloved young days/Our beautiful spring, summer, autumn, and winter” (“Selamat tinggal masa mudaku yang indah/Musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dinginku yang indah”). Saat menyanyikan lirik ini, Daesung di tempatkan dalam suasana musim gugur yang gloomy.