PELALAWAN – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, keberadaan industri kertas di Indonesia merupakan industri andalan ekspor.
Menurut Menko Airlangga, Industri kertas merupakan industri besar kedua setelah kulit dengan kapasitas produsksi pada februari mencapai 87,3 persen.
Kendati begitu, Airlangga Hartarto meminta, keberadaan Industri Kertas harus memperhatikan lingkungan untuk menunjang penurunan gas emisi rumah kaca yang mengakibatkan perubahan Iklim Global.
‘’Pemerintah akan mendorong implementasi standar pengelolaan yang berkelanjutan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses produksi pulp dan kertas,’’kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu, (30/3).
Airlangga Hartarto mengatakan, penerapkan standar-standar industri hijau, dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan keamanan pada konsumen pada setiap industri harus dilakukan untuk saat ini.
Ketua Partai Golkar ini mengungkapkan, salah satu yang membagaan adalah Industri Pulp yang di gagas oleh April Group akan menerapkan apa yang direkomendasikan pemerintah itu.
Bahkan, selain berinvestasi APRIL Group juga tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya (solar panel) berkapasitas 20 MW.
Pembangunan panel surya ini untuk menunjang kegiatan produksi dan operasional perusahaan serta menurunkan kadar emisi karbon produk hingga tahun 2030 nanti.
‘’Hal ini turut mendukung realisasi roadmap pemerintah dalam mencapai net zero emmision. Selain itu,’’ujarnya.
Untuk mencapai target iklim positif April Group menyediakan pula dua bus listrik untuk mobilitas karyawan sebagai langkah awal mendukung terciptanya transportasi rendah karbon di wilayah operasional perusahaan.
Airlangga Hartarto menuturkan, saat ini, Industri Pulp dan kertas di Indonesia menempati peringkat 8 besar dunia dengan total ekspor mencapai 11,8 ton pada tahun lalu.
Di Indonesia sendiri ada 103 perusahaan pada sektor industri kertas dengankapasitas produksi kertas sebanyak 18,26 juta ton/tahun.
Industri ini juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,36 juta orang dan menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar 7,5 miliar dolar AS pada 2021.
Sebagai informasi, APRIL Group melalui anak perusahaannya PT RAPP akan menginvestasikan Rp 33,4 trilliun untuk mendirikan fasilitas produksi kertas kemasan lipat (paperboard).
Menko Airlangga berhadap investasi yang dilakukan PT RAPP ini dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru di daerah, khususnya di Provinsi Riau.