BANDUNG – Harga minyak goreng kemasan yang dinilai lebih mahal membuat banyak masyarakat beralih menggunakan minyak curah. Namun ternyata, dampak buruk penggunaannya mengintai masyarakat.
Dampak buruk konsumsi minyak curah bagi kesehatan ini, dipaparkan oleh Esti Nurwanti, ahli gizi sekaligus Founder dari Gizi Nusantara.
Esti menjelaskan bahwa penggunaan minyak curah dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit.
“Kalau makanan digoreng dalam suhu tinggi di atas 120 derajat celcius, terbentuk senyawa yang berbahaya. Seperti acrylamide dan AGEs (Advanced Glycation End Products) ga, bisa meningkatkan risiko kanker dan diabetes,” ujar Esti kepada Jabar Ekspres.
Dia menambahkan, jika kita menggoreng produk nabati akan menghasilkan senyawa berbahaya yaitu acrylamide, sedangkan jika menggoreng produk hewani akan menghasilkan polisiklik aromatik hidrokarbon juga senyawa amines.
“Tentunya keduanya (senyawa acrylamide dan polisiklik aromatik hidrokarbon) memiliki resiko karsinogenik (zat pencetus kanker), kalau AGEs itu lebih meningkatkan (bahaya) oksidatif dan inflamasi. Sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes, alzheimer, dan gagal ginjal,” imbuhnya.
Selain itu, Esti memaparkan, dilansir dari Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, standar mutu minyak goreng SNI 01-3741-2013 kualitas minyak goreng yang masih aman dikonsumsi yaitu memiliki kadar peroksida maksimal 10 mek O2/kg dan bilangan asam maksimal 0,60 mg KOH/g.
Menurut Esti, penggunaan minyak kemasan saja sudah memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan, apalagi dengan penggunaan minyak curah yang asal-usulnya dipertanyakan dan kualitas kebersihannya diragukan.
“Idealnya gak usah digoreng, karena kalau dipanasin itu minyak apapun rusak. Sekarang ‘kan kita lagi (di fase) susah dan mahal ya kalau beli minyak kedelai dan kanola, ya sudah kurangi saja (mengonsumsi makanan) yang digoreng,” kata Esti.
Tak hanya itu, Esti juga menganjurkan para masyarakat untuk bisa memodifikasi resep makanan tanpa menggorengnya. Seperti mengukus, merebus, memanggang, menumis, atau memasak dengan microwave.
“Kita coba alternatifnya memasak tanpa menggoreng, yaitu mengukus, merebus, memanggang, menumis, pakai microwave, bisa cari juga tips-tips resepnya,” tandasnya.