KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyoroti fenomena pamer kekayaan di media sosial untuk mendapatkan popuralitas secara intans. Apalagi kekayaannya dari hasil menipu.
Moeldoko menyampaikan keprihatinannya itu saat menjadi pembicara kunci pada Dies Natalis ke 53 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
“Jangan menjadi generasi instan, suka pamer kekayaan, apalagi yang diperoleh dengan cara menipu dan memperdayai orang lain,” kata Moeldoko, seperti dilansir dari JawaPos.com Jumat (25/3).
Ia mengatakan, Negara Indonesia dibangun dengan jeripayah pejuang. “Bangsa ini dibangun bukan dengan mental seperti itu,” tegasnya.
Menurutnya, analogi teknologi terkini dengan perkembangan sosialisasi generasi anak muda memiliki kaitan yang sangat erat. Pasalnya, gawai yang serba mempermudah hidup, membuat banyak orang di generasi kekinian ingin hidup serba instan.
“Era sekarang membuat seseorang jadi tidak sabar ingin serba instan dan mudah. Bahkan muncul pola pikir yang tidak realistis. Bagaimana mendapatkan kesuksesan atau kekayaan tanpa berlama-lama atau kesulitan. Saya sangat prihatin dengan kondisi ini,” cetusnya.
Panglima TNI 2013-2015 itu juga menyampaikan apresiasi atas capaian dan prestasi ITN Malang, yang telah melakukan berbagai inovasi terutama di bidang teknologi dan energi terbarukan. Seperti, adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menjadikan ITN sebagai satu-satunya kampus yang memiliki PLTS.
“Bapak Presiden sangat concern terhadap transformasi energi terbarukan. Dan saat ini kita sedang proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dicita-citakan akan menjadi showcase berbagai transformasi termasuk soal energi. Apa yang dilakukan ITN sejalan dengan cita-cita pemerintah,” ucap Moeldoko menandaskan. (jpc/win)