BANDUNG – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menyiapkan lahan untuk dikelola 5.000 petani milenial. Tindak lanjut ini dilakukan Komisi II dengan meninjau BUMD Jawa Barat PT Agro Jabar.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Yuningsih mengatakan, lahan yang dikelola PT Agro Jabar harus mampu menghasilkan produk pertanian yang berdaya saing dan unggul.
Pasalnya, tantangan berat yang dihadapi PT Agro Jabar salah satunya ialah daya saing produk pertanian dan teknologi yang diterapkan.
“Orientasi utamanya memang bukan profit atau keuntungan, tetapi juga masyarakat harus dapat merasakannya langsung,” ucap Yuningsih saat meninjau Kawasan Pertanian Percontohan Smart Green House, Wanaraja, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.
Yuningsih dari Dapil Jawa Barat XI (Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Kota Cirebon) menjelaskan, pengelolaan lahan untuk 5.000 petani milenial tersebut harus memiliki verifikasi yang jelas.
Bahkan, ucap dia, untuk menyaring masyarakat yang ingin mendaftar jadi petani milenial saja sudah cukup sulit. Terlebih Gubernur Jawa Barat sebelumnya sudah memprogramkan Petani Juara.
Kendati begitu, politis PKB itu mengatakan, dari laporan Direksi PT Agro Jabar, dari 6.000 pendaftar, 200 di antaranya tidak memenuhi syarat untuk menjadi petani milenial. Selain itu, petani milenial juga didorong agar mampu bersaing dengan hasil dari produk luar.
“Terlebih harus ada pendampingan anggaran dari pemerintah daerah, dan tentunya kami harus mengawal agar bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa ini mengharapkan PT Agro Jabar dapat menguntungkan dan mengangkat pendapatan Jawa Barat. Meskipun hingga saat ini, baru dua tahun terakhir dapat dirasakan hasilnya.
Lanjut Yuningsih, dengan adanya petani milenial tersebut dapat dikelola lebih baik lagi untuk memaksimalkan kalangan muda yang akan menggeluti bidang pertanian.
“Saya berharap terus ada peningkatan, apalagi didukung oleh kreativitas dari petani milenial ini,” paparnya.
Yuningsih mengungkapkan, melalui slogan Petani Milenial tersebut diharapkan mampu mendongkrak semangat baru bagi kaum muda khususnya kaum milenial yang selama ini dinilai antipati terhadap sektor pertanian.