Penelitian: Vaksin Hirup Dapat Blokir Covid-19 di Paru-Paru

Jabarekspres.com – Saat ini para ilmuan sedang meneliti untuk megembangkan vaksin Covid-19 dengan cara dihirup. Vaksin tersebut akan mirip alat untuk penderita penyakit asma.

Para peneliti dari Penn State AS mengatakan bahwa aerogel yang dapat dihirup itu sarat dengan DNA yang mengkode protein lonjakan SARS-CoV-2 untuk menginduksi respons imun terhadap Covid-19.

Aerogel hirup dapat digunakan untuk membuat vaksin hirup yang mencegah infeksi virus ke paru-paru untuk memblokir penularan Covid-19. Nama alat vaksin itu adalah Makrofag.

Makrofag memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Menurut British Society for Immunology, sel-sel khusus ini terlibat dalam mendeteksi, memfagositosis, dan menghancurkan benda asing.

Termasuk bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, vaksin hirup juga menyajikan antigen ke sel T untuk melepaskan sitokinesis untuk mengaktifkan sel lain dan memulai peradangan.

Di paru-paru, terdapat makrofag alveolus yang berkontak erat dengan epitel alveolus. Makrofag ini adalah garis pertahanan pertama melawan patogen yang menyerang.

Dilansir dari Science Times, Senin (21/3), para peneliti dari Penn State berspekulasi untuk menciptakan aerogel yang dapat dihirup yang dapat digunakan untuk vaksin yang dapat dihirup untuk menargetkan antigen SARS-CoV-2 dalam sel-sel ini.

Mereka percaya bahwa imunisasi non-invasif seperti itu dapat menghasilkan kekebalan mukosa profilaksis yang kuat.

Para peneliti dari penelitian ini khawatir bahwa vaksin saat ini tidak berfungsi dengan baik dalam mencegah penularan karena mereka masih memungkinkan replikasi SARS-CoV-2 di dalam tubuh, seperti laporan Science Daily.

Mereka mengusulkan bahwa vaksin yang dapat dihirup akan menimbulkan kekebalan lokal di lokasi utama infeksi di mana virus dapat dengan cepat dinetralisir dan dihilangkan tanpa memicu peradangan seperti vaksin Covid-19 yang dapat disuntikkan.

Para peneliti sebelumnya mengembangkan bahan seperti gel yang disebut aerogel yang bisa membawa antimikroba ke paru-paru untuk mengobati infeksi paru-paru bakteri, seperti TBC.

Kini, mereka telah memutuskan untuk menggunakan untuk menggabungkan aerogel dengan DNA yang mengkode protein SARS-CoV02.

Para peneliti mengoptimalkan formulasinya untuk mengidentifikasi dosis aman maksimum dalam sel in vitro sebelum mengujinya pada model tikus. Para peneliti mencatat bahwa percobaan laboratorium dan tikus menghasilkan ekspresi protein yang baik dan peningkatan antibodi di paru-paru yang memberikan perlindungan pada tikus. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan