GARUT – Progres pengerjaan proyek perbaikan jalan Nagreg – Rajapolah – Tasikmalaya – Ciamis (NRTC) yang merupkan proyek Kementerian PUPR saat ini masih dalam proses. Bahkan aktivitas pengerjaannya dilakukan pada malam hari.
Adanya pengerjaan proyek perbaikan jalan di malam hari kemungkinan agar arus lalu lintas dan angkutan logistik tidak tergangu.
Pengerjaan proyek perbaikan jalan itu kemungkinan di target untuk dijadikan arus mudik lebaran nanti. Sebab merupakan jalur utama di wilayah selatan.
Berdasaran pantauan jabarekspres.com pada Selasa 17 Maret 2022 malam, proyek perbaikan jalan menggunakan beberapa alat berat.
Namun, menurut warga setempat pengerjaan yang dilaksanakan pada malam dinilai secara kwantitas tidak maksimal.
Selain membutuhkan alat penerangan, bekas galian aspal yang lama dibuang sembarangan (bahu jalan).
“Mengerjakan sebuah perbaikan jalan pada malam hari tanpa penerangan yang memadai, dipastikan hasilnya tidak sempurna,” tutur beberapa warga kepada jabarekspres.com yang minta namanya tak sebutkan.
Dan terlihat beberapa pekerja sedang melakukan pekerjan seperti ‘patching’ yang jalan dan pengerjaan hotmix di wilayah Nagreg.
Seperti pada tahun sebelumnya larangan mudik hari raya Idul Fitri ditiadakan sesuai surat edaran Kepala Satgas Covid-19 No:13 tahun 2021 lalu.
Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApps Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 Pembangunan Jalanan Nasional (PJN) 4 wilayah Jawa Barat (Jabar) mengakui memang pengerjaan proyek dilaksanakan pada malam hari.
Permasalahan boleh atau tidaknya mudik pada hari raya Idul Fitri 2022, hingga saat ini belum ada keputusan.
Ketika akan di hubungi melalui telpon selulernya agar memperoleh keterangan lebih rinci, Ilham Khalifa lebih tmemilih tidak mengangkat telpon genggamnya.
Anehnya, berkali-kali jabarekspres.com meminta izin untuk konfirmasi melalui telepom selulernya, Ilham Khalifa, tidak bersedia ditelpon tanpa alasan jelas.
Hingga pada Jumat 18 Maret 2022, Ilham Khalifa, lagi-lagi tak mau ditelpon. ‘’Untuk konfirmasi bisa via chat WhatsApp aja ya,” ujarnya.
Seperti diketahui dari plang/papan proyek tersebut, bahwa pekerjaan prereservasi jalan ruas NRTC tersebut menggunakan dana APBN sebesar Rp28,8 miliar lebih.
Proyek dari Kementerian PUPR/Dirjen Bina Marga melalui Balai Besar atau satuan Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah 4 Jawa Barat.