Sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim Ternyata Tak Akur dengan Anak-anaknya

Jabarekspres.com – Sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim sedang ramai diperbincangkan karena meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) hapus 300 ayat Alquran.

Pendeta Saifuddin Ibrahim terlahir dari kelurga muslim. Namun pada 2006, dia pindah agama menjadi Kristen. Hanya dia sendiri dalam keluarganya yang pindah agama.

Istri dan ketiga anak Pendeta Saifuddin Ibrahim tetap berpegang teguh dalam ajaran Islam. Setelah Pendeta Saifuddin berpindah agama, istrinya kembali ke Jepara dan tak berapa lama, meninggal.

Ternyata hubungan Saifuddin dan anak-anaknya juga tidaklah baik. Kedua pihak ini saling menulis buku yang berisi ajakan untuk bertobat dan mengikuti ajaran yang mereka pegang.

Tak sedikit, ujaran kebencian, hingga kata-kata penistaan terdapat dalam buku yang sama-sama diterbitkan itu.

Diketahui, Pendeta Saifuddin Ibrahim terlahir dari keluarga muslim dengan nama Saifuddin Ibrahim. Dia lahir di Bima pada 26 Oktober 1965.

Pendeta Saifuddin adalah lulusan SMA di Bima, Nusa Tenggara Barat dan berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan Perbandingan Agama.

Ayah Pendeta Saifuddin merupakan guru agama Islam serta pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima.

Pendeta Saifuddin pernah mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Setelah itu, Pada tahun 1999, pindah mengajar di Al-Zaytun yang merupakan salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang yang berlokasi di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat.

Dia dulunya merupakan seorang muslim yang radikal dan pro terorisme. Pendeta Saifudidin menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta. (bbs/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan