Kemendag Lutfi Tak Kuasa Lawan Mafia Migor, Ia Minta Maaf

Jabarekspres.com – Sebelumnya, migor langka dan sulit di cari. Namun kini, migor harganya lebih tinggi. Di duga adanya mafia migor, pihak Kemendag Lutfi minta maaf tak bisa melawannya.

Isu migor atau minyak goreng masih menjadi polemik besar di Indonesia. Seluruh lapisan masyarakat kehilangan satu kebutuhan penting dalam sehari-hari.

Dia pun minta maaf karena tidak bisa mengontrol dan melawan penyimpangan minyak goreng yang di duga akibat ulah mafia.

“Kami menyampaikan permohonan maaf, Kementerian Perdagangan tidak bisa mengontrol,” katanya dalam rapat bersama DPR, Jakarta, Kamis (17/3).

Meski mengetahui adanya praktik mafia minyak goreng, Lutfi mengaku tidak bisa melawan. Ia beralasan adanya mafia minyak goreng merupakan dampak dari pemisahan harga CPO dalam negeri dan luar negeri.

“Kementerian Perdagangan tidak bisa melawan penyimpangan penyimpangan tersebut. Jadi, pelajaran yang kami dapat ketika harga berbeda dengan harga pasar begitu tinggi dengan permohonan maaf Kemendag tidak bisa mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat,” ujarnya.

Dia mengatakan, ketersediaan minyak goreng khususnya di tiga wilayah Indonesia sebenarnya cukup. Contohnya, Sumatera Utara pada 14 Februari sampai 16 Maret mendapatkan pasokan minyak sebesar 60.423.417 liter.

Rakyat Sumatera Utara menurut BPS 2021 jumlahnya 15,18 juta orang.

Lebih lanjut, Kemendag Lutfi mengatakan Kemendag tidak bisa melawan mafia minyak goreng karena undang-undang di kementeriannya tidak kuat.

“Jadi begitu kami bertemu Satgas Pangan pertama kali, yang dipunyai Kemendag pasalnya ada 2, UU pasal no 7 dan UU no 8 tetapi cangkokannya kurang untuk bisa mendapatkan mafia-mafia dan spekulan spekulan ini,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan