BANDUNG – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Mandalajati Kota Bandung melakukan pelatihan belajar belanja online.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memutus penyebaran Covid-19.
Camat Mandalajati, Yana Rusmulyana mengatakan, melalui TP PKK terus berkreasi dan kolaborasi khususnya dalam kegiatan sosial.
Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat yang saat ini tengah kesulitan di masa Pandemi.
“Mereka garda terdepan, kita banyak kegiatan yang sifatnya sosial, ada Sabandung (sangu bancakan kota Bandung, Bandung berbagi untuk mereka yang isoman, dan itu biasanya pkk yang bergerak,” kata Yana di Kantor Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jumat (18/3).
Yana mengungkapkan, pihaknya melalui TP PKK kali ini berkolaborasi dengan JD.ID menggelar pelatihan belajar belanja online.
Dalam kegiatan tersebut, TP PKK juga mendapat bantuan berupa 150 paket minyak goreng.
“Ini merupakan keberkahan khususnya PKK wilayah Mandalajati, sentuhan sosial dalam situasi seperti ini bahu membahu melakukan upaya memberikan bantuan,” ungkapnya.
“Apalagi sekarang kita kesulitan minyak goreng, ini sangat membantu sekali untuk ibu-ibu,” akunya.
Yana mengapresiasi antusiasme peserta pelatihan yang dinilai memahami cara berbelanja online dengan cepat.
“Mereka udah pinter, jago, sudah tidak ragukan lagi, melek teknologi, kita harapkan berlanjut, kita kolaborasi kebutuhan yang dapat membantu, biasa nya PKK ini pasti disambungkan ke masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Marketing JD.ID Kota Bandung Puput Putri Lestari mengatakan, dengan kemajuan teknologi, masyarakat semakin dimudahkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurutnya, berbelanja di era sekarang tak harus dilakukan secara tradisional dengan mendatangi sentra penjualan.
Dengan memanfaatkan kemudahan platform belanja online dari kenyamanan rumah masing-masing, para Ibu secara tidak langsung dapat melakukan pencegahan terhadap penyebaran wabah Covid-19.
Lebih lagi, di JD.ID, kami menjamin bahwa barang yang kami kirimkan telah melalui protokol kesehatan yang ketat, sesuai dengan anjuran pemerintah,” ujarnya.
“Bahwa sekarang belanja tidak harus ke pasar tradisional saja atau ke supermarket atau ke tempat offline lain, kita mendorong ibu ibu yang telah melek teknologi, untuk smart berbelanja,” imbuhnya.