Jabarekspres.com – Sejumlah negara sudah mulai berambisi untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Namun, belajar dari pandemi Covid-19 di setiap negara, mereka punya catatan yang berbeda-beda. Intinya semua ingin pandemi tersebut segera berakhir agar bisa beraktifitas normal seperti biasanya.

Ahli Sejarah Pandemi dari Inggris Erica Charters dari University of Oxford, mengatakan kepada The Associated Press bahwa pandemi Covid-19 tidak akan berakhir dengan cepat.

Para ilmuwan dan peneliti sedang melihat pandemi masa lalu untuk mencari petunjuk tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Covid-19.

“Satu hal yang telah kami pelajari tentang pandemi adalah proses yang panjang dan berlarut-larut,” katanya kepada The Associated Press.

Menurut para ilmuan, ada beberapa syarat pandemi agar dinyatakan berakhir. Pertama yaitu akhir medis, ketika penyakit tidak begitu kuat di masyarakat kita.

Kedua, akhir politik yaitu ketika masyarakat mengurangi pembatasan dan langkah-langkah keamanan, dan Ketiga, akhir sosial, ketika orang-orang dalam masyarakat bisa melupakan virus.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memperingatkan dunia agar tidak menganggap pandemi tersebut telah berakhir karena masih ada kasus yang melonjak di seluruh dunia. Baru-baru ini, Hong Kong telah merasakan beban gelombang Omicron.

Para peneliti pun masih mencari varian yang baru, yang dapat mengubah gelombang pandemi tersebut secepat varian Delta dan Omicron. (jawapos/ran)