NAGREG – Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna mengunjungi masyarakat yang menjadi Korban longsor di Kampung Pasir Huut, Desa Bojong, Kecamatan Nagreg. Peristiwa longsor sendiri terjadi pada Minggu malam (13/3).
Dadang Supriatna mengatakan, terjadinya longsor di wilayah itu kemungkinan terjadi karena curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil.
‘’Kondisi tanah labil, kurang pohon yang dapat menyerap air,’’katanya ketika mengunjungi korban longsor di Nagreg.
Selain itu, beberapa rumah warga berdiri di atas tanah yang memiliki kemiringan sehingga sangat rawan terjadi pergerakan tanah.
Dalam peristiwa tanah longsor itu, sebanyak tiga rumah mengalami rusak. Untuk itu Dadang meminta agar pihak dinas terkait ikut membantu untuk memperbaikinya.
Selain itu, Dadang Supriatna juga meminta agar rumah warga yang berada daerah rawan longsor agar dilakukan pendataan.
Untuk selanjutnya warga yang berada di daerah rawan longsor nantinya akan direlokasi ke tempat aman.
“Ini sudah rawan, jangan sampai terjadi (longsor) kembali. Saya minta pak Kades (Bojong) berikan saran atau pendapat (kepada warga yang ada di area rawan longsor),” katanya.
“Jangan sampai dijadikan tempat tinggal, karena kalau sudah kejadian, tetap pemerintah yang disalahkan. Pak RT dan pak RW juga harus memperhatikan (rumah di area rawan longsor),” tambahnya.
Tak hanya itu, Dadang Supriatna juga mengusulkan solusi pasca terjadinya longsor di Desa Bojong supaya pihak desa melakukan pendataan.
Dia menghimbau, kepada seluruh warga yang tinggal di daerah lereng dan di bawah tebih agar selalu waspada terhadap bahaya tanah longsor.
Mengingat, lanjut Dadang dilokasi longsor ini kemiringan tanahnya 160 derajat dan sangat minim pohon tegakan yang dapat menyerap air.
‘’Ini harus menjadi perhatian semua pihak khususnya aparat kewilayahan agar memperhatikan warganya yang tinggal di daerah rawan longsor,’’ujar Dadang Supriatna.
Untuk itu, setelah dilakukan pemetaan, bersama dinas terkait Dadang akan melakukan evaluasi dengan melakukan mitigasi desa-desa mana saja yang terdapat rumah warga terancam longsor.
“Kita akan segera lakukan evaluasi setiap desa dengan memerintahkan aparat ke wilayahan di tingkat kecamatan untuk melakukan pemetaan rumah warga yang rawan longsor,’’pungkas Dadang Supriatna. (red)