LOMBOK – Sepanjang kiprahnya di dunia Pebankan, Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK atau BRI terus memberikan dedikasinya untuk pengembangan layanan keuangan dan ikut berperan meningkatkan pemulihan ekonomi.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo BRI sebagai bank terbesar di Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air.
‘’Upaya BRI tersebut ditunjukkan salah satunya melalui layanan keuangan di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal),’’ujar Kartika dalam keterangannya ketika melakukan kunjungan ke Lombok, Jumat, (11/3)
Adapun layanan keuangan andalan BRI seperti BRILInk memberikan andil besar untuk memberikan kemudahan jangkauan akses keuangan khususnya di daerah terpencil.
Selain itu, BRI juga berkolaborasi bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan membentuk Holding Ultra Mikro (UMi).
UMi akan terus bergerak dengan sinergi bersama dengan membuat inovasi produk dan layanan melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo didampingi oleh Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto datang langsung mengunjungi salah satu AgenBRILink dan co-Location SenyuM di Unit Sengkol, Lombok.
Kartika mengatakan, hadirnya co-location SenyuM ini menambah kelengkapan produk dan layanan keuangan BRI. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.
“BRI memiliki peran besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sumbangsih BRI dibuktikan oleh kinerja perseroan yang terus fokus meningkatkan pembiayaan ke segmen UMKM hingga mencapai 85% pada 2025. Ini kontribusi yang tinggi,” ujarnya.
Melalui kehadiran co-Location SenyuM, masyarakat pun dapat mengakses berbagai pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Tabungan BRI Simpedes UMi, Pinjaman Gadai dan Tabungan Emas, serta layanan back office untuk mendukung kebutuhan transaksi anggota kelompok PNM Mekaar.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan, upaya tersebut didorong oleh peran Mantri BRI yang bertugas sebagai penyuluh digital.
“Mereka menjadi tenaga pemasar mikro yang terjun ke masyarakat memberikan edukasi dan literasi keuangan,” jelasnya.
Persebaran Mantri BRI saat ini pun sudah mencapai lebih dari 69.741 desa diseluruh Indonesia, dengan jumlah mencapai 31 ribu orang.