SUMEDANG – Kebutuhan dasar Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Sumedang masih butuh perhatian.
Pasalnya Damkar di Kabupaten Sumedang, tak hanya kekurangan armada, Alat Perlindungan Diri (APD) hingga jumlah anggota atau Sumber Daya Manusia (SDM) pun belum ideal.
Apalagi, saat ini Kabupaten Sumedang tengah berupaya membentuk kawasan wisata untuk meningkatkan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat.
Semakin banyaknya aktivitas masyarakat serta perputaran ekonomi di Sumedang dengan adanya kawasan wisata, maka kebutuhan dalam pengamanan wilayah juga perlu ditingkatkan.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi mengatakan, minimnya alat, armada hingga SDM Damkar di Sumedang perlu jadi prioritas sebagai tingkat pengamanan antisipasi musibah kebakaran.
“Jadi pariwisata itu harus ditunjang dengan banyak faktor, mulai aksesnya, emanitas, sarana pendukung termasuk akses keamanan,” kata Rahmat kepada Jabar Ekspres, Jumat (11/3).
Menurutnya, apabila terjadi kebakaran di tempat wisata yang lokasinya terbilang jauh dan sulit terjangkau petugas Damkar karena jaraknya, maka bisa berdampak musibah.
“Kita juga tidak ingin di tempat-tempat wisata yang misalkan ramai jumlah pengunjungnya banyak tapi jadi musibah karena pengamanannya itu tidak ada misalkan,” ujarnya.
Rahmat menuturkan, untuk memenuhi perhatian terhadap Damkar, diharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang bisa mengalokasikan dana khusus yang cukup.
“Saya berharap perhatian dari Pemda Sumedang untuk bisa mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengadaan unit Damkar, termasuk untuk pemeliharaannya,” harapnya.
Dia menerangkan, untuk membangun kawasan wisata, maka Sumedang perlu meningkatkan aspek pendukung lain termasuk Damkar.
“Kalau tidak ada pengamanannya itu juga tidak bagus kalau terjadi seperti itu. Jadi pada saat kita mengembangkan sektor wisata di Sumedang, tentu harus disiapkan segala aspek pendukungnya,” ucap Rahmat.
Dia pun menjelaskan, selain ditingkatkannya armada, alat hingga SDM Damkar, Pemda Sumedang juga harus memperhatikan pemeliharaannya.
“Jangan sampai udah dilakukan pengadaan tidak dipelihara dengan baik sehingga akibatnya banyak unit-unit tidak berfungsi,” imbuhnya.
“Terakhir tidak kalah penting juga itu peningkatan SDM, harus diperhatikan baik jumlah juga statusnya. Kasihan juga kalau mereka sudah berkontribusi dan berkorban tapi statusnya tidak jelas,” tutup Rahmat. (mg5)