CICALENGKA – SMA Bina Muda terapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Diketahui, wilayah Kabupaten Bandung sampai saat ini masih termasuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Karenanya, dalam pelaksanaan PTM, SMA Bina Muda lakukan dengan pembatasan jumlah siswa serta dibatasinya jam pelajaran.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Bina Muda, Teddy Ambari. Dia menerangkan, untuk jumlah siswa per kelas dibatasi 50 persen.
“Dari kelas 10 sampai kelas 12 semuanya kita PTM, jadi gak setengah PTM kemudian sisanya PJJ (Pembelajaran Jaral Jauh),” kata Teddy kepada Jabar Ekspres, Kamis (10/3).
Dia menjelaskan, dari jumlah siswa per satu kelas sebanyak 36 pelajar itu kegiatan belajarnya dibagi dua waktu setiap hari.
“50 persen pagi-pagi, 50 persen lagi masuk siang. Jadi selain dibatasi jumlah siswa, Bina Muda juga membagi waktu KBM,” pungkas Teddy.
Dalam pemaparannya, Teddy menuturkan, selain diberlakukannya pembatasan KBM secara tatap muka, protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga diterapkan dengan ketat.
“Satu hari dari Senin sampai Jumat siswa belajarnya hanya 3 mata pelajaran. Kecuali kelas 12 itu hari Selasa 4 pelajaran,” imbuh Teddy.
“Jadi kita tetap aktivitas KBM dilakukan tatap muka dengan aturan dan batasan. Untuk ekstra kulikuler siswa sekarang belum diaktifkan secara maksimal karena khawatir melanggar aturan kerumunan,” tambahnya.
Sementara itu, Teddy menyayangkan, dengan adanya pembatasan jumlah siswa dan kegiatan belajar, aktivitas rutin seperti sholat berjamaah di Bina Muda kini tak dapat dilakukan.
“Karena siswanya belajar 2 jam satu hari, bagian pagi dan siang. Sebelum jam sholat Dzuhur sudah bubar semua,” ucap Teddy.
“Tapi kalau untuk kegiatan mengaji bersama, Alhamdulillah masih dilakukan karena memang rutin dari dulu sebelum KBM dimulai siswa setiap kelas mengaji bersama terlebih dulu,” tutupnya. (mg5/wan)